Jumat, 01 Maret 2013

Puisi di Harian Analisa 30 Januari 2013




Petang yang Buntu
Ayu Sundari Lestari

Secercah langkah menginjak bumi yang petang
diiringi segerombolan burung  yang terbang melintasi langit yang pekat
kedua sayapnya mengepak menembus awan
gemulai sayap begitu menawan nan elok menghiasi samudera langit senja
mereka saling sahut-menyahut, bernyanyi riang menuju sarang
sedangkan aku berwajah buram
tak mengenal arah
buntu tak tahu arah
ke mana arah harus berarah? 

Dunia KOMA, 04.01.13

Senja Terbalut Luka
Ayu Sundari Lestari

Seperti merahnya senja yang mengiris-iris altar langit
seperti itu juga kata milikmu memahat luka di relung
diri ini mencaci mulut yang bungkam
entah mengapa lidah keluh berujar
menjelaskan apa yang patut untuk dijelaskan
sungguh aku ingin enyah
seperti langit yang mengenyahkan senja menjadi malam
menghapus jejak-jejakmu
Dunia KOMA, 04.01.13

Hujan Jatuh
Ayu Sundari Lestari

Akhirnya, bening itu jatuh tak tertahan
seperti hujan yang turun dari langit
ada beban yang menggumpal terlalu lama
terasa sesak
hujan jatuh di mata kita
mengalir seperti anak sungai
menghanyutkan beban dan luka
Dunia KOMA, 04.01.13

Mendung
Ayu Sundari Lestari

Langit berselendang mendung
awan gelap berarak-arak
hujan sebentar lagi turun
membasahi semua yang ada di bumi
senyuman mentari mengalah pada duka yang berselimut
tangis terus-menerus menangis dalam jiwa kerontang
meski jerit tak terdengar
tapi, mendung telah mendayu-dayu
Dunia KOMA, 04.01.13
Sumber: JANUARI BERNYANYI - Harian Analisa