Kamis, 26 Maret 2015

Hadiah Mbak Mumu



Berawal dari I Hear Your Voice, kuterdampar di rumahmu hingga sekarang. Rumah yang sederhana, bernama Berbagi Sinopsis. Dan karena itu lah bingkisan ini juga terdampar di rumahku.


Aku juga tak menyangka menjadi Pemenang GA Berbagi Sinopsis ke-3. Sebenarnya beberapa kalimat itu merupakan adaptasi dari Puisiku di Medan Bisnis Edisi 07-09-2014 untuk orang-orang spesial, termasuk mbak Mumu yang menjadi 'ruangku'. *serasa ketemu dengan orang yang punya hobi yang sama."


Lucunya, sejak mbak Mumu tanya apa hadiahnya uda sampai. Maka setiap hari pula saya tanya pada mamak "Ma, ada kiriman paket buat Ayu?" *soalnya dari pagi sampai siang aku ngajar. Dan akhirnya Kim Sam Soon and kartu pos Hyde Jeklly Me plus tanda tangannya mbak Mumu sekarang ada di kamarku. Terima kasih kembali mbak Mumu.



 


 







Sabtu, 21 Maret 2015

Cerita Seteduh Hujan




             Hujan selalu memercik cerita yang meneduhkan hati, begitu juga dengan cerita yang diracik oleh penulis muda Medan, Muhammad Anhar di dalam buku kumpulan cerpen “Antara Aku, Kau dan Hujan”. Buku ini merupakan buku tunggalnya kedua, setelah “Sebingkai Cerita" (Najwa Publisher, 2011)”.
            Berbagai tema tersaji apik,  mulai dari romance, persahabatan, sosial, dan lokalitas berbaur menjadi satu. Seperti biasanya, Muhammad Anhar menggunakan bahasa yang puitis dan romantis namun mudah dimengerti oleh pembaca.
Lihat saja, pada cerpen yang berjudul sama dengan buku ini “Antara Aku, Kau dan Hujan”. Di sini sangat terasa sekali olahan kata yang dimainkannya sangat menawan sehingga memikat pembaca untuk mengikuti alur cerita hingga akhir. Alur yang tenang tapi menghanyutkan pembaca.
Seperti kalimat pragraf pertamanya “Antara Aku, Kau dan Hujan “Gerimis masih menggaris di etalase toko. Sama sepertiku yang kini menggarisi rindu. Ya, rindu padamu, perempuan pecinta hujan.” (halaman 7). Begitu juga dengan cerpen yang lainnya seperti “Dialog Dua Jiwa”, “Mengeja Relung Nayla”, “Menunggumu Lara”, “Ihwal Kenangan” dan “Tanya yang Tak Tereja sangat sarat dengan romantisme.  
Selanjutnya cerpen “Pilihan Hari” yang menceritakan tentang seorang duda yang terus-menerus didesak emak-nya untuk segera menikah lagi, tapi sayangnya si duda tidak bisa move on dari sang istri yang telah meninggal dunia.
Cerita ini sangat unik  dan menggelitik. Karena hanya sebuah tanda tahi lalat di kedua jari manis serta mimpinya membuat tokoh Hari bersikap aneh dan semakin rumit mencari pengganti sang istri. “Bang, jika di jemari manisnya ada tanda itu, tanda yang sama dengan tanda milikku dan milikmu. Maka, dialah wanita yang layak menggantikanku,” kata wanita yang kedatangannya dalam mimpi membuat sendiku serasa lepas itu. Sosok yang begitu kukenali, dia Elis.” (Halaman 43)
Di buku ini terhimpun 23 cerpen yang  tiap ending ceritanya mampu membuat pembaca terbelalak tak percaya, hingga meninggalkan kesan tersendiri dalam benak. Sangat bagus dijadikan tambahan koleksi buku Anda. Sebagian besar cerita yang diramu di dalam buku bercover warna  hijau dan sentuhan jari yang tampak manis dan romantis ini, berkaitan dengan hujan. Jadi, sediakan secangkir teh hangat atau kopi. Mulailah membaca dari halaman mana saja, perlahan-lahan anda akan merasakan keteduhannya.  .   
Judul Buku: Antara Aku, Kau dan Hujan
Penulis: Muhammad Anhar
Cetakan:  Maret, 2013
Tebal:160 Halaman
Penerbit: Najwa Publisher

*sebenarnya tulisan ini sudah lama selesai dan saya tidak punya niat untuk mempostingnya, tapi karena saya juga sudah lama tidak meresensi buku baru lagi. Anggap saja ini penawar rindu atau pemantik semangat saya untuk merensesi buku suatu hari nanti. 



Roadshow Meet & Greet Tere Liye





 
14 Maret 2015, tepat pukul 15.00 WIB.
Pertama kalinya Tere Liye mengadakan jumpa fans di toko buku Gramedia Sun Plaza Medan.  
*sebelum-sebelumnya hanya acara di kampus



Acara ini dalam rangka promo novel terbaru Tere Liye yang berjudul "Bulan". Tere Liye termasuk novelis produktif yang menulis segala genre romance, anak-anak, politik, fantasi, keluarga dll. Jadi wajar kalau para penggemarnya mencakup segala usia.   

Acara ini ditutup dengan sesi tandatangan dan foto bareng. Dari anak kecil, ibu-ibu, bapak-bapak anak remaja dan orang yang seusia saya bagian dari penyuka karya Tere Liye. 

 Antrian merupakan tradisi, termasuk dalam acara ini.
 
 Menunggu, perempuan ini menunggu dengan sabar



Yeaaa...para tersangka tertangkap kamera


Dan tiba giliran.

 
haha.... mari kita tersenyum
hujan & gerimis

Best Moments: Kill Me Heal Me Episode 17 - 18




Hampir semua puzzle tersusun menjadi gambar yang sempurna. Alasan kenapa Se Gi dan Ferry Park tercipta. Penyebab tragedi kebakaran 21 tahun yang lalu. 

Namun, tetap ada momen tersweetnya sekaligus buat saya nangis Bombay. Ri Jin mengakui perasaan pada Cha Do Hyun lewat rekaman video yang tersimpan dalam flashdisk.

Semua kepribadian lain Do Hyun muncul lagi, namun kali ini Ri Jin tidak menghadapinya sendiri. *yeeeeaaaa abang beradik bekerja sama


Se Gi mengajak Ri Jin pergi. "Ayo kabur. Dimulai dari memori yang menyeramkan kita." Se Gi mengulurkan tangannya dan Ri Jin memberi tangannya untuk digenggam Se Gi. *aw.. aw... saya paling suka adegan ini lo.

Se Gi menceritakan semua kenangan mengerikan yang mereka alami semasa kecil. Tiba-tiba Alex, Teman lama Do Hyun di Amerika menelepon dan mengajak untuk bertemu.
Se Gi mencekik leher Alex karena berani menyentuh Ri Jin. Ri Jin berteriak memanggil Do Hyun dan seketika Do Hyun kembali.


Do Hyun mengantar Ri Jin pulang. Sebelum masuk ke dalam mobil, entah mengapa kepala Do Hyun sakit, lalu muncullah Ferry Park. Ayah Ri Jin mengajak Ferry Park masuk ke dalam dan menyuruhnya minum. Tapi sayangnya Ferry Park pingsan. Ri Jin dan Ri On cepat-cepat membawa Ferry Park ke kamar Ri On.

Abang beradik pun berdisuksi kenapa semua kepribadian muncul?
Dari sudut penulis medis “Dia pasti dalam keadaan yang sulit. Karena hatinya goyah, kepribadian lain mempunyai kesempatan lebih untuk muncul,” ucap Ri Jin.
Dari sudut pandang penulis “Saat Do Hyun tidak dapat bertemu denganmu sebagai dirinya sendiri, bukankah terlihat kepribadian lainnya menggantikan dirinya?” 

Ahn Yo Sub membaca buku di kamar Ri Jin. Ia ingin menulis puisi yang bagus, namun waktu yang ia miliki tinggal sediki. *kayaknya pertanda Do Hyun akan sembuh ne.  
Yo Sub pun mengucapkan salam perpisahan sama Ri Jin. *wah, teringat Park So Ha dan Jang Hye Sung di I Hear Your Voice.
Ri On tiba-tiba muncul sambil berteriak dan menolak Yo Sub dari Ri Jin hingga ia terjatuh. Akibatnya, Ri On ketimpa  musibah, Yo Na muncul dan langsung berlari memeluk Ri On. *taruhan. pasti Ri On tadi nyesal uda nolak Yo Sub.

 Perundingan pun dilakukan, tentang Yo Na harus tidur di mana? Ri On dan Ri Jin berkukuh menolak tidak menerima Yo Na tidur di kamarnya.
"Apa dia akan tidur di kamarku? dia pria," ucap Ri Jin.
"Lalu? haruskah dia tidur di kamarku sebagai wanita," timpal Ri On.
Akhirnya, mereka menggunakan cara batu, kertas, gunting. Hasilnya Ri On menang dan berseru senang. 


Yo Na pun tidur di kamar Ri Jin. Ri Jin mengikat tangan Yo Na dengan tangannya. Akhirnya, Ri Jin yang dasarnya tidurnya lasak, membuat ia terjatuh dari tempat tidur dan tidur di samping Yo Na.



Dan sama seperti masa kecil mereka yang di tidur saling berhadapan. Do Hyun kembali muncul dan sadar. Ia sempat terkejut mendapati Ri Jin ada di hadapannya. Ri Jin pun juga bagun dari tidurnya dan bertanya. "Kau Siapa? Yo Na?"
"Aku Cha Do Hyun," jawab Do Hyun. "Aku belajar bahwa ketidakhadiranmu adalah yang paling menyakitkan. Jadi, jangan pergi. Tetaplah bersamaku," sambung Do Hyun. *aw... aw... Ri On dan Do Hyun kembali rujuk. LOL
Tapi, tiba-tiba Ri On datang menghidupkan lampu kamar Ri Jin, membuat Ri Jin dan Do Hyun jadi salah tingkah. *duh, radarnya Ri On ne kuat juga ya.
Do Hyun pun berpura-pura menjadi Yo Na dan permisi pulang. Namun, Ri On tak mudah dibohongi ia tahu bahwa itu Do hyun.
"Dia bukan Yo Na kan? Dia Cha Do Hyun kan?" tanya Ri On.
"Ya, bagaimana kau tahu?" jawab Ri Jin.
"Tidak mungkin Yo Na menghindar dariku."
"Apa itu... terlalu percaya diri. Apa mungkin kau sedih?" tuduh Ri Jin.
Sontak aja Ri On membantah, *hahaha... cintaa segitiga kembali terulang. Antara Ri On, Yo Na dan Ri Jin.
Do Hyun kembali ke perusahaan Seng Jin Grup sebagai presdir. Ri Jin pun kembali sebagai psikiater sekaligus wanita Do Hyun. * scen penutup yang manis