Sabtu, 21 Maret 2015

Cerita Seteduh Hujan




             Hujan selalu memercik cerita yang meneduhkan hati, begitu juga dengan cerita yang diracik oleh penulis muda Medan, Muhammad Anhar di dalam buku kumpulan cerpen “Antara Aku, Kau dan Hujan”. Buku ini merupakan buku tunggalnya kedua, setelah “Sebingkai Cerita" (Najwa Publisher, 2011)”.
            Berbagai tema tersaji apik,  mulai dari romance, persahabatan, sosial, dan lokalitas berbaur menjadi satu. Seperti biasanya, Muhammad Anhar menggunakan bahasa yang puitis dan romantis namun mudah dimengerti oleh pembaca.
Lihat saja, pada cerpen yang berjudul sama dengan buku ini “Antara Aku, Kau dan Hujan”. Di sini sangat terasa sekali olahan kata yang dimainkannya sangat menawan sehingga memikat pembaca untuk mengikuti alur cerita hingga akhir. Alur yang tenang tapi menghanyutkan pembaca.
Seperti kalimat pragraf pertamanya “Antara Aku, Kau dan Hujan “Gerimis masih menggaris di etalase toko. Sama sepertiku yang kini menggarisi rindu. Ya, rindu padamu, perempuan pecinta hujan.” (halaman 7). Begitu juga dengan cerpen yang lainnya seperti “Dialog Dua Jiwa”, “Mengeja Relung Nayla”, “Menunggumu Lara”, “Ihwal Kenangan” dan “Tanya yang Tak Tereja sangat sarat dengan romantisme.  
Selanjutnya cerpen “Pilihan Hari” yang menceritakan tentang seorang duda yang terus-menerus didesak emak-nya untuk segera menikah lagi, tapi sayangnya si duda tidak bisa move on dari sang istri yang telah meninggal dunia.
Cerita ini sangat unik  dan menggelitik. Karena hanya sebuah tanda tahi lalat di kedua jari manis serta mimpinya membuat tokoh Hari bersikap aneh dan semakin rumit mencari pengganti sang istri. “Bang, jika di jemari manisnya ada tanda itu, tanda yang sama dengan tanda milikku dan milikmu. Maka, dialah wanita yang layak menggantikanku,” kata wanita yang kedatangannya dalam mimpi membuat sendiku serasa lepas itu. Sosok yang begitu kukenali, dia Elis.” (Halaman 43)
Di buku ini terhimpun 23 cerpen yang  tiap ending ceritanya mampu membuat pembaca terbelalak tak percaya, hingga meninggalkan kesan tersendiri dalam benak. Sangat bagus dijadikan tambahan koleksi buku Anda. Sebagian besar cerita yang diramu di dalam buku bercover warna  hijau dan sentuhan jari yang tampak manis dan romantis ini, berkaitan dengan hujan. Jadi, sediakan secangkir teh hangat atau kopi. Mulailah membaca dari halaman mana saja, perlahan-lahan anda akan merasakan keteduhannya.  .   
Judul Buku: Antara Aku, Kau dan Hujan
Penulis: Muhammad Anhar
Cetakan:  Maret, 2013
Tebal:160 Halaman
Penerbit: Najwa Publisher

*sebenarnya tulisan ini sudah lama selesai dan saya tidak punya niat untuk mempostingnya, tapi karena saya juga sudah lama tidak meresensi buku baru lagi. Anggap saja ini penawar rindu atau pemantik semangat saya untuk merensesi buku suatu hari nanti. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar