Hujan selalu memercik cerita yang
meneduhkan hati, begitu juga dengan cerita yang diracik oleh penulis muda
Medan, Muhammad Anhar di dalam buku kumpulan cerpen “Antara Aku, Kau dan Hujan”.
Buku ini merupakan buku tunggalnya kedua, setelah “Sebingkai Cerita" (Najwa
Publisher, 2011)”.
Berbagai tema tersaji apik, mulai dari romance, persahabatan, sosial, dan
lokalitas berbaur menjadi satu. Seperti biasanya, Muhammad Anhar menggunakan
bahasa yang puitis dan romantis namun mudah dimengerti oleh pembaca.
Lihat
saja, pada cerpen yang berjudul sama dengan buku ini “Antara Aku, Kau dan
Hujan”. Di sini sangat terasa sekali olahan kata yang dimainkannya sangat
menawan sehingga memikat pembaca untuk mengikuti alur cerita hingga akhir. Alur
yang tenang tapi menghanyutkan pembaca.
Seperti
kalimat pragraf pertamanya “Antara Aku, Kau dan Hujan “Gerimis masih menggaris di etalase toko. Sama sepertiku yang kini
menggarisi rindu. Ya, rindu padamu, perempuan pecinta hujan.” (halaman 7). Begitu
juga dengan cerpen yang lainnya seperti “Dialog Dua Jiwa”, “Mengeja Relung
Nayla”, “Menunggumu Lara”, “Ihwal Kenangan” dan “Tanya yang Tak Tereja sangat sarat
dengan romantisme.
Selanjutnya cerpen “Pilihan Hari” yang menceritakan
tentang seorang duda yang terus-menerus didesak emak-nya untuk segera menikah
lagi, tapi sayangnya si duda tidak bisa move on dari sang istri yang
telah meninggal dunia.
Cerita ini sangat unik dan menggelitik. Karena hanya sebuah tanda
tahi lalat di kedua jari manis serta mimpinya membuat tokoh Hari bersikap aneh
dan semakin rumit mencari pengganti sang istri. “Bang, jika di
jemari manisnya ada tanda itu, tanda yang sama dengan tanda milikku dan
milikmu. Maka, dialah wanita yang layak menggantikanku,” kata wanita yang
kedatangannya dalam mimpi membuat sendiku serasa lepas itu. Sosok yang begitu
kukenali, dia Elis.” (Halaman 43)
Di buku ini terhimpun 23 cerpen yang tiap ending ceritanya mampu membuat pembaca
terbelalak tak percaya, hingga meninggalkan kesan tersendiri dalam benak. Sangat
bagus dijadikan tambahan koleksi buku Anda. Sebagian besar cerita yang diramu
di dalam buku bercover warna hijau dan sentuhan jari yang tampak manis dan romantis ini, berkaitan
dengan hujan. Jadi, sediakan secangkir teh hangat atau kopi. Mulailah membaca dari halaman
mana saja, perlahan-lahan anda akan merasakan keteduhannya. .
Judul Buku: Antara Aku, Kau dan Hujan
Penulis: Muhammad Anhar
Cetakan: Maret,
2013
Tebal:160 Halaman
Penerbit: Najwa Publisher
*sebenarnya tulisan ini sudah lama selesai dan saya tidak punya niat untuk mempostingnya, tapi karena saya juga sudah lama tidak meresensi buku baru lagi. Anggap saja ini penawar rindu atau pemantik semangat saya untuk merensesi buku suatu hari nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar