Mak,
Serupa rembulan kepada malam
Begitu juga hadirmu dalam hidupku
Ya, kau seberkas cahaya yang menyoroti relungku
Berjalan di kerikil tajam menantang matahari
Membiarkan tapak kaki memuntahkan merah hingga taman surga menggelepar
Sejuta asa kau gantungkan setinggi atap bumi
Selalu ada harap terpatri di dadamu
”Semoga bahagia tersemat diraut wajah anakku.”
Adalah pangkunganmu tempat aku terlelap semasa kecil
Muara kasihmu kerap mengalir bak lautan
Seperti telaga sejuknya
Butir do’a untuku selalu kau titipkan dalam sujudmu
Meski beragam corak luka kuukir di jiwamu
Kerut senja jelas mengukir lelah
Tapi senyum tetap bermekaran seindah selendang pelangi
Kaulah peri dari surga yang dikirimkan kepadaku
![]() |
Bait cinta buat Mamak
Dunia KOMA
Kedai Durian, 29 Desember 2011
Puisiku yang dimuat di Harian Waspada, 15 Januari 2011