“Apa kau
juga termasuk orang yang berpikir cinta mengalahkan segalanya? Bahwa cinta akan
selalu membawa kebahagiaan, suka cita, debaran hati, dan keberanian?” tanya Hae
Soo.
“Cinta juga
memberi rasa sakit, rasa bersalah, kepedihan, kesedihan, keputusasaan, dan
penderitaan. Tapi cinta juga memberimu kekuatan untuk mengatasi semua itu.
Sedikitnya itulah yang disebut cinta,” jawab Jae Yeol.
Sejak
awal episode kita telah disuguhkan oleh berbagai kemisteriusan yang sedikit
demi sedikit terjawab sudah. Di akhir-akhir episode kita dibuat berderai
airmata, saat Hae Soo dengan terpaksa harus memasukan Jae Yeol ke rumah sakit
jiwa. Seperti yang telah diketahui bahwa
Jae Yeol menderita penyakit shizophernia (penyakit yang memunculkan imajinasi).
Meski hal ini sudah ketebak, karena hanya Jae Yeol yang bisa melihat Han Kang
Woo. Han Kang Woo adalah tokoh imajinasi yang dibuat Jae Yeol yang mempunyai
nasib yang sama seperti dirinya yang dulu. Dengan Kata lain, Jae Yeol itu
adalah Han Kang Woo, Han Kang Woo adalah Jae Yeol. Hal ini dipicu karena rasa
bersalah yang dirasakan Jae Yeol terhadap kakaknya. Jae Yeol melindungi ibunya
dengan mengorbankan kakaknya sebagai tersangka pembunuhan ayah tiri mereka.

Setelah
dirawat di rumah sakit keadaan Jae Yeol semakin membaik. Jae Yeol pun menyadari
bahwa Han Kang Woo hanya imajinasi dirinya. Ya kaki Han Kang Woo yang tidak pernah memaki sepatu
dan penuh dengan luka sama seperti dirinya yang dulu. Adegan yang paling
mengharukan dan membuat airmata banjir, saat Jae Yeol mencuci kaki Han Kang Woo dan memakaikannya sepatu
pemberian Hae Soo. Sebagai tanda bahwa Jae Yeol melepaskan Han Kang Woo pergi
dari hidupnya.
“Penulis.
Apakah kau tidak ingin aku datang lagi” Tanya Kang Woo begitu Jae Yeol berdiri.
“Kekasihku,
ingin aku memberitahumu, terima kasih. Dia mengatakan kepadaku jika aku tidak
bertemu denganmu. Aku mungkin tidak akan mampu untuk hidup selama ini karena
semua rasa bersalah yang aku rasakan. Dia mengatakan kepadaku bahwa dengan
merawatmu, aku sebenarnya merawat diriku sendiri. Terimakasih untuk segalanya,
Kang Woo. Setelah bertemu, aku menyadari. Meskipun aku mungkin telah bersikap
kuat, kekerasan yang aku terima dari ayahku dan hyung-ku (abang laki-laki),
benar-benar membuat aku takut dan melukaiku, ” ucap Jae Yeol.
Dengan gentleman, Jae Yeol
melepaskan Hae Soo pergi. Membiarkan wanita-nya itu meraih impian dan menuruti
kemauan ibu Hae Soo. Jae Yeol tak ingin membuat Hae Soo menjadi anak durhaka,
penghalang impian dan cita-cita Hae Soo selama ini. Sementara Jae Yeol tetap menjalani
pengobatan, menunggu hingga ia benar-benar menjadi pria yang pantas untuk Hae
Soo.
Waktu
berlalu, semua menjalani kehidupannya dengan baik, Jo Do Min dengan istrinya,
Lee Yo Jin dengan pacar barunya, Jo Do Min yang tetap bersahabat dengan Lee Yo
Jin, Soo Kwang dengan So Nyeo, Jae Yeol dengan kakak, ibu dan sahabatnya.
Mereka semua hidup dengan rukun. Lalu gimana
dengan Hae Soo? Hmmm, dia melakukan perjalanan keliling dunia. Hae Soo tetap
berkomunikasi dengan Soo Kwang dan Do Min. sedangkan, hubungan Hae Soo dengan
Jae Yeol benar-benar terputus sesuai janji mereka terhadap ibu Hae Soo.
Meskipun begitu, mereka tetap saling merindukan. Karena Mereka yakin suatu hari
nanti mereka pasti bisa kembali bersama.
Yeeeaaa… kebahagian itu pasti akan
datang. Sesuai harapan poster-poster drama ini yang penuh dengan senyum ceria.
Kisah it’s okay that’s love berakhir bahagia. Hae Soo kembali dari perjalanannya.
Tinggal satu atap dengan Jae Yeol, Do
Min dan So Kwang. Seperti dulu mereka semua masih suka bertengkar, berdebat,
blak-blakan. Dengan demikian mereka semuanya dapat hidup rukun dan damai tanpa
aturan. Karena sifat keterbukaan dan bebas berekspresi dapat menuai saling
pengertian dan memahami antara yang satu dengan lain. Sikap Jae Yeol yang sabar
banget menghadapi Hae Soo yang keras kepala, pemarah, kejam dan dingin yang
akhirnya mampu menaklukan hati Hae Soo. Terbukti Hae Soo yang akhirnya menikah
dengan Jae Yeol. Ingatkan Hae Soo sama sekali tak berkeinginan menikah…
Adegan paling kocak saat mereka semua saling melempar tomat. 
Mereka bersiap-siap dengan keranjang yang berisi tomat
Perang pun dimulai..
Note: sebenarnya tulisannya uda lama rampung. tapi baru sempat diposting sekarang.