Aku
mencintaimu
aku
mencintaimu seperti dedaunan yang rela gugur demi daun yang lain
aku
mencintaimu seperti air mengalir yang tak pernah tahu apa itu lelah
aku
mencintaimu seperti matahari yang menyinar lembut setiap kali kau membuka
jendela kamarmu
aku
mencintaimu seperti udara yang kau hirup tiap detiknya
ya, aku
mencintaimu ;tulus, tiada akhir, melepas gelapmu, selalu ada
Dunia
KOMA, Februari 2014
Hujan
Menginginkan Kita Lebih Lama Lagi
hujan
menginginkan kita lebih lama lagi menuntaskan rindu. menampinya bagaikan butir
huruf di pepasiran. bertatap lebih lama lagi, meski orang-orang tak pernah
mengerti apa yang ada di tatapan itu
hujan
menginginkan kita lebih lama lagi mendengar rintiknya. betapa ia bahagia
menemani sepasang manusia yang diam-diam mencuri pandang. rintiknya bagaikan
denting yang berbunyi di degup jantung
Dunia
KOMA, Februari 2014
Jarak,
Diam dan Tanya
jarak tetap
bernama jarak, jika kita tak pernah mulai melangkah
;dekat
diam
tetap bernama diam, jika kita tak pernah mulai bicara
;suara
tanya
tetap bernama tanya, jika kita tak pernah mulai menjawab
;menunggu
Ya,
kita menunggu dalam jarak dan diam. sebagaimana kita memercayai bahwa ada hal
yang tak perlu diburu-buru, digesa-gesa apalagi dipaksa
Dunia
KOMA, Februari, 2014
Malam-malam
yang Terlalui
malam-malam
yang terlalui penuh rindu
kenangan
menjelma bayangan yang selalu mengikutiku
kubiarkan
ia tetap di sana, meski terkadang masa lalu itu sangat menyakitkan
ku tak ingin bertengkar tentang siapa yang tak
mampu melepaskan
Dunia
KOMA, Februari 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar