Kamis, 02 Februari 2012

Segaris Tawa Terkanvas







Mendung menyulam duka di pojok  singgasana
Hamparan jalan ditonggak dua tiang bak benteng merosot ditelan bumi
Teriakan menggemah di cercah garis jingga
Mulut sungai terganga lebar melahap puluhan jiwa
Bau anyir merayap rongga-rongga hitam
Nyihir merasuk

“Ada hal yang menarik”
Segaris tawa terkanvas di wajah Tuhan

Wahai insani…
Pemilik nurani tidakkah kau tahu ada senyum ketus menyapa
Ada sekelumit perkara
Sungguh, kita telah diabaikan-Nya

Coba kita berkaca diri atau bertanya pada senja ilalang
Mengapa alam durja?
Mengapa bumi menolak?
Mengapa langit tak mau lagi jadi atap?

Dunia KOMA
Kedai Durian, 27 Nopember 2011 

Puisiku yang terbit di Harian Analisa 7 Desember 2011
Jejak Media: Awal Desember yang Basah - Harian Analisa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar