Membaca sebuah perjalanan
kehidupan seseorang dapat memberi inspirasi dan menjadi ‘study banding’ buat
kehidupan kita. Begitu juga dengan menelusuri seluk-beluk buku “Kisah Lainnya”
yang ditulis oleh para personel Noah yang notabene dulunya bernama Peterpan. Banyak
pelajaran hidup yang dapat diambil.
Selain itu, buku ini juga
menjadi penandas dahaga rindu bagi para penggemar mereka. Setelah sekian lama
vakum dalam belantika musik Tanah Air. Buku ini berisi rekam jejak perjalanan
kehidupan ‘anak-anak’ Noah, khususnya pada dunia yang mereka geluti yaitu: Musik.
Buku setebal 228 halaman
ini, dikemas dengan gaya
bahasa yang variatif, karena setiap personel memiliki ciri khas tulisannya
masing-masing. Ariel sebagai penulis lirik yang puitis. Uki yang lebih
realitas. Lukman dan Reza yang cenderung humoris dan David yang lebih
ilmiah. Sehingga pembaca tak merasa
jenuh membacanya hingga halaman terakhir. Menariknya, di dalam buku terselip
bonus CD album instrumentalia “Suara Lainnya”.
Buku “Kisah Lainnya”
membuat para Sahabat Noah, sebutan untuk para penggemar setia mereka, menjadi jauh
mengenal mereka. Sehingga, para penggemar terasa dekat dengan sang idola. Seperti
ada emosi, ada chemistry dan ada
pengungkapan yang jujur. Buku ini juga memberi motivasi kepada pembaca untuk
berani bermimpi, menerima kesalahan, menghadapi permasalahan dengan kepala yang
tegak dan bangkit kembali dari tempat yang serendah-rendahnya.
“Yang terucap akan lenyap, yang tercatat akan
teringat.” Begitulah kalimat pembuka yang ditulis Ariel pada halaman yang
berjudul Kata Pertama & Terima Kasih.
Kalimat inilah yang menjadi ide awal dibuatnya buku “Kisah Lainnya.”
Secara tersirat Ariel, Uki, Lukman, Reza dan David bertujuan mencatat sejarah perjalanan
mereka selama bermusik di bawah bendera nama Peterpan. Hal ini diperkuat oleh
adanya ilustrasi dan dokumentasi yang ada di dalamnya. Bahwasanya Peterpan
pernah ada.
Membuka lembar demi
lembar halaman buku “Kisah Lainnya” seakan kita membuka tabir kehidupan para
personel Noah satu per satu, khususnya Ariel yang tersandung kasus hingga membuat
dirinya terdekap di balik jeruji. Seperti yang tertulis pada bab pertama yang
berjudul “Suatu Hari di Bulan Mei” (hlm 2-35) yang melukisakan pergulatan batin
Ariel, saat pertama kali mengetahui masalah yang membelitnya. Pada bab ini juga
ada puisi dan beberapa gambar sketsa yang dibuat Ariel di Bareskrim.
Bab selanjutnya yang
berjudul “Musik Bagian dari Hidup kami” (hlm 38-89) menceritakan tentang
perjuangan mereka dalam merintis karier musik. Termasuk tindakan mereka yang
melawan orangtua saat memilih pendidikan atau musik. Di sini juga dibahas
tentang bagaimana pertemuan para personilnya serta pembentukan Peterpan.
Saat Peterpan berada di atas puncak karier
mereka. Banyak prestasi yang telah diraih Peterpan, termasuk mendapat rekor
Muri karena berhasil konser di enam kota
dalam sehari dan memperoleh berbagai penghargaan yang bergengsi. Serta
penjualan album “Bintang di Surga” yang melewati angka 3 juta keping. Semuanya
diceritakan secara gamblang pada bab “Ketika Bintang Menyinari Peterpan” (hlm
92-119).
Akibat kasus yang menimpa
Ariel, rencana album baru mereka yang seharusnya dilaunching 2010, terpaksa
dibatalkan. Namun, Ariel tak ingin
melihat teman-temanya berhenti bermusik hanya karena dirinya. Ide album
instrumentalia pun dicuatkan Ariel. Tapi, mulanya orang-orang tak begitu
memperdulikan gagasan ini. “Apa jadinya band ini tanpa Ariel.” Begitulah yang
dipikirkan Uki awalnya.
Namun, Uki sangat
mengenal betul bagaimana sifat sahabatnya yang satu ini. Bila ia memiliki
keinginan, pasti akan diperjuangkan mati-matian. Dan tentu hasilnya akan bagus.
Ya, itu sangat wajar, karena Uki dan Ariel menjalin persahabatan sejak SMP. Akhirnya,
ide album instrumentalia direalisasikan dengan tajuk album “Suara Lainnya”. Album
ini juga sebagai pembuktian atas eksistensi mereka sekaligus kedewasaan mereka
dalam bermusik. Mereka pun merupakan
band yang pertama kali di Tanah Air yang tampil tanpa vokalis.
Selain itu, buku yang
terdiri dari tujuh bab ini, juga berisi tentang kegiatan-kegiatan dan sisi lain
dari Uki, Lukman, Reza dan David selama menunggu kebebasan Ariel. Buku “Kisah
Lainnya” khusus didedikasikan untuk Sahabat Noah yang selama ini menemani mereka
di hari-hari yang sulit dan setia menanti karya-karya mereka. Serta menjadi alasan utama mereka
untuk kembali mewarnai industri musik Indonesia.
Selalu ada hikmah yang
dapat diambil dari sebuah permasalahan yang menimpa mereka. Vakum hampir dua
tahun membuat mereka menemukan jeda untuk merenung dan menata kehidupan mereka
yang sedikit terganggu dengan kegiatan ngeband. Lukman dan Reza yang menemukan
kembali semangat spiritual
ibadahnya, David yang menyembuhkan sakitnya, Uki yang mempunyai waktu yang
luang untuk keluarga barunya, serta Ariel yang dapat bersikap lebih sabar.
Buku yang bersampul merah
dengan cover sehelai bulu putih ini, juga mengungkapkan bahwa lagu “Mimpi Yang
Sempurna” merupakan ‘modal’ mereka (anak-anak Peterpan) menembus industri musik
Tanah Air. Hingga akhirnya, bintang terang menyinari mereka hingga saat ini dan
semoga selanjutnya. Keyakinan dan tekadlah yang mampu membuat langkah mereka
menuju arah yang benderang.
Dan pada akhirnya,
keberhasilan itu bermula dari “Mimpi Yang Sempurna” hingga mampu menyempurnakan
“Kisah Lainnya”.
Judul
Buku : Kisah Lainnya Catatan 2010-2012
Penulis : Ariel dkk
Cetakan :
Agustus 2012
Tebal : 228 Halaman
ISBN : 978-979-91-0482-3
Penerbit
: KPG (Kepustakaan Populer
Gramedia)
keren reviewnyaa
BalasHapus