Minggu, 21 Desember 2014
Teruntuk Ibu
Setahun yang lalu, aku, Dina dan Titin menyusun rencana untuk merayakan hari ibu. Saat itu, kami memang lagi-lagi 'gencar' tuk memasak. Dan entah kenapa aku juga niat kali untuk belajar masak. Kami memutuskan untuk membuat bolu dan untungnya aku masuk dalam kategori yang paling sering membuatnya. Baisanya saat lebaran atau arisan di rumah.Kalau masalah bolu, mamak pasti lepas tangan dan menyerahkan sepenuh padaku. Tapi bolu buatanku masih yang biasa-biasa aja sih. Sebelum hari 'H' kami pun dengan antusias belanja bahan-bahannya di Suzuya Kp. Baru.
Namun masalah muncul, mau masak di mana? Surprise tinggallah surprise. Akhirnya, kami memutuskan masak di rumahku. Walau agak kecewa sih tapi mamak tetap tersenyum, seketika segala kecewa musnah sudah.
Kami pun beraksi di dapur dengan resep masing-masing. Meski sempat beradu argumen, bolu tetaplah jadi. Dan hasilnya... tidak mengecewakan.
Dan untuk tahun ini, tidak ada bolu, puisi maupun cerpen untuk mamak. Tapi untuk pertama kalinya aku menggiling cabe pakai batu gilian loh. Jujur, seumur hidupku aku tak pernah melakukan ini. Walaupun aku sering meminta namunn mamak tidak pernah mengizinkan aku untuk menggiling cabe. Duh, rasanya aku bahagia sekali apalagi dengar perkataan mamak "O... ternyata anak mamak bisa"
Mamak, mungkin sayapku akan patah, mungkin langkahku akan berhenti, mungkin aku akan terluka parah tanpa mamak di hidupku. I LOVE YOU MOM.
Kawan, kau tahu apa kata yang terindah dalam bahasa inggris? yaitu kata "mother". Itu yang dikatakan guru Kim Tan dalam The Heirs. *LOL, kok jadi bawa-bawa drama sih, Yu* enggak apa-apa yang penting nyambung.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar