Harus bagaimana lagi kujelaskan padamu,
Tentang kegaulan ini yang merambat pada ruang hati
Bukan, bukan ku tak mengerti prihal luka
Aku sangat paham betul
Maka kupinta padamu biarlah aku tetap berada di sini
Tempat yang penuh dengan wajah teduh
Lepaskan aku dalam dekapanmu
Biarlah kita berjalan di jalur yang berbeda
Musabab aku yakin senyummu kerap menyapa kala fajar terbit
Beserta embun yang mengirimkan kesejukkan di padang yang gersang ini
Dan yakinlah bahwa doaku turut menyertaimu
Bisik lirih bagaikan letupan hidup yang tiada bernamakan
Lihatlah, tak ada yang sempurna semua berdampingan
Aku lebih nyaman berteman dengan sepi daripada mengikuti aralmu
Dunia KOMA
Kedai Durian, 24 Februari 2012
*Puisi ini dimuat di Harian Analisa edisi 7 Maret 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar