Judul Buku : Kereta Buku
Penulis : Avianti Armand
Cetakan : 2011
Tebal : 136 Halaman
ISBN : 978-979-22-7098-3
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Bagi Anda penyuka cerita pendek dengan ending cerita yang meletup. Mari kita jenguk sederet cerita yang terbungkus dengan judul “Kereta Tidur” karya Avianti Armand. Buku ini akan membaringkan imajinasi kita dalam rimbun kata yang dirangkai oleh seorang wanita yang berprofesi sebagai arsitek ini.
Cerita dalam buku ini diracik dengan apik. Ini terlihat jelas bagaimana kepiawaian sang penulis dalam menjemput ide, lantas mengeksekusinya menjadi ramuan yang sedap. Avianti Armand mampu menimbulkan pandangan baru kepada pembaca tentang pemaknaaan sebuah masalah yang kerap hadir di ruang kehidupan manusia.
Tiap cerita dalam buku ini memiliki gaya tersendiri yang khas. Penulis sangat piawai mempermainkan alur. Deskripsi yang diciptakan Avianti Armand seolah-olah mengajak kita berada di dalam cerita. Jelas, ini adalah kepintaran penulis dalam membungkus cerita. Hingga pembaca terpikat untuk segera menandaskan tiap cerita. Terbukti, dari banyaknya ending cerita yang membaringkan imajinasi.

Dimulai dengan cerita yang berjudul “Perempuan Pertama”. Cerita ini seakan-akan mengajak pembaca berperan menjadi Tuhan, menciptakan alam semesta termasuk isi dan penghuni yang ada di dalamnya. Kisah ini mengupas tentang asal-usul manusia dan eksistensi manusia terhadap Tuhan serta alam. Ya, cerita ini sedikit mengingatkan kita tentang kisah Adam dan Hawa. Sebuah tanya yang menggelitik pembaca “Apakah aku akan mati?” ya, tanya yang tak perlu dipertanyakan lagi. Tapi, inilah warna baru yang dihadirkan oleh penulis.
Selanjutnya pada “Sempurna”. Pembaca akan disuguhkan oleh kisah yang unik, kreatif dan menarik. Menceritakan tentang masalah keluarga. Dua wanita yang memiliki hubungan kerabat jauh namun sering bertemu dalam acara arisan. Ibunya selalu membandingkan dirinya dengan Lara, seorang anak perempuan yang sempurna. Masa kecil Lara dihabiskan hanya untuk belajar dan mengejar sederet piala yang terpajang di lemarinya. Hingga suatu ketika, ia mengusulkan untuk menukarkan dirinya dengan Lara. Namun, ibunya bilang keluarga tidak bisa ditukar. Lalu, ia menjawab “Sayang sekali, soalnya kalau bisa, aku ingin menukar ibu dengan Nyai Roro Kidul.”
Cerpen ditutup dengan judul yang sama dengan buku ini, “Kereta Tidur” mengisahkan tentang sepasang kekasih, Naomi dan lelaki itu. Kereta Tidur adalah tempat yang mengantarkan lelaki itu menyusuri tapak kenangannya bersama Naomi. Naomi selalu datang dan pergi menggunakan Kereta Tidur. Kereta Tidur dapat menarik ke masa lalu hingga saat mata tertutup. Tidur. Saat itu, semua akan kembali ke awal. Pulang.
Meski, tiap cerita yang disajikan sulit untuk dipahami terutama bagi orang awam. Apa pun itu, cerita yang tersaji tetap lezat untuk kita ‘ngemil’.
Selamat tertidur pulas bersama Kereta Tidur!
mahasiswi jurusan PBSID Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah Medan dan bergiat di Komunitas Pecinta Membaca dan Berkarya (KOMA) Medan.
* Ini merupakan resensi pertamaku yang dimuat di media Medan Bisnis, 26 Februari 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar