Minggu, 31 Agustus 2014

It’s Okay That’s Love; Perpaduan Apik Dunia Psikolog dan Dunia Kepenulisan






Drama ini ditulis oleh Noh Hee Kyung sebanyak 16 episode bergenre romcom (romantic-comedi). Saat ini telah tayang sampai episode 12. Awalnya, saya kira drama ini memunyai alur cerita yang cukup berat dan membuat saya tidak melirik sedikit pun. Namun pernyataan Noh Hee Kyung yang melatarbelakangi drama ini sedikit menggelitik. “Aku ingin mematahkan anggapan umum mengenai orang-orang yang seringkali kita sebut “terbelakang” dan “aneh”… kurasa sebutan itu adalah bentuk lain dari kekerasan. Sekitar 80% dari seluruh negeri ini memiliki beberapa gejala sakit jiwa, dan sekitar 20 % sebaiknya memikirkan untuk menjalani pengobatan. Hal itu menjadi perhatianku saat orang-orang sepertinya menyamakan orang sakit jiwa dengan penjahat.” (kutipan diambil dari blog mbak Fanny di Kdramatized).  
Eee… ternyata alurnya sangat ringan dan konflik-konflik yang diangkat dalam drama ini sangat dekat dengan kehidupan kita atau malah pernah menjadi konflik kita. Ya, saat ini orang-orang begitu peduli dengan luka kecil di tubuhnya dan mengabaikan luka jiwa yang menyakitkan. Di luar terlihat baik-baik saja, tapi belum tentu di dalamnya kan? Ada orang yang menyebarkan senyuman, tapi menyimpan kepahitan yang mendalam di jiwanya.  Benarkah orang yang terlihat normal justru tidak normal? orang yang memiliki ketidaknormalan justru mereka-lah yang normal? Hmmm…
Bintang utama drama ini Jo In Sung yang memerankan karakter Jang Jae Yeol seorang penulis yang sukses dan Dj tampan di sebuah radio. Menderita penyakit OCD (Obsessive Compulsive Disorder) dan Gong Hyo Jin sebagai Ji Hae Soo seorang psikiater cantik yang mudah marah tapi lembut, pekerja keras, menjadi psikiater untuk menghindari melakukan operasi. Mengalami trauma terhadap pria dan tidak ingin menikah. Ini drama perdana saya melihat Jo In Sung. Sedangkan Gong Hyo Jin tidak diragukan lagi dech kualitas aktingnya mulai dari Romance In Pasta, Best Love, The Master Sun yeaaaa… Nampak kali ya saya penggemar Gong Hyo Jin si ratu drama romcom. Tidak juga, itu karena dramanya memang  memiliki cerita bagus dan diperankan oleh aktris yang bagus pula.
Cerita ini dibuka dengan adegan Jang Jae Beom (kakak Jang Jae Yeol) yang bebas dari penjara. Jang Jae Beom langsung menemui adiknya yang tengah merayakan ulang tahunnya di klub. Ia langsung menusuk adiknya dengan garpu. Jang Jae Yeol pun terkapar, sebelum ia kehilangan kesadaran, ia melihat seorang anak SMA menghampirinya dan mengaku sebagai fansnya. Anak SMA itu bernama Han Kang Woo. Akhirnya sang kakak dijatuhkan hukum kurungan penjara 30 bulan. Waktu pun berlalu, 26 bulan kemudian. Jang Jae Yeol terkenal sebagai penulis misteri dan thriller. Padahal dulu ia penulis novel romantis. Bahkan Ji Hae Soo penikmat novelnya. Namun sekarang, Ji Hae Soo beragapan Jang Jae Yeol sakit jiwa karena menuliskan kekerasan dengan sadis dalam novelnya.
Pertemuan pertama penulis kita dan psikiater kita di acara talk show yang membicarakan tentang pikiran para kriminal yang tidak normal hingga merembet ke profesi masing-masing. Perdebatan sengit pun tercipta. Masing-masing mempertahankan harga diri sebagai psikiater dan penulis. Jang Jae Yeol berhasil mengalahkan psikiater kita. *Hmmm… bener seorang penulis memang orang yang cerdas lo….lo….. kok jadi ngemuji diri sendiri… enggak kok saya cuman suka menulis* Ji Hae Soo memberi tantangan untuk memilih dua kertas yang bertuliskan “kau akan mati” “kau akan hidup” untuk Jang Jae Yeol.
Jang Jae Yeol semakin penasaran dengan kepribadian Ji Hae Soo. Wanita yang kasar tapi sangat lembut menghadapi pasiennya, wanita yang mudah marah tapi ramah terhadap pasien dan orang-orang sekelilingnya. Wanita yang cuek pada dirinya sendiri  tapi peduli terhadap orang lain.
Alangkah senangnya Jae Yeol mengetahui Hae Soo juga tinggal di rumah Hongdae. Ia pun langsung setuju dengan Tae Young (temanya) untuk tinggal di sana. “Apa akan ada novel baru?” tanya Tae Young. “Entah artinya novel baru atau bertemu dengan wanita yang baru, aku belum tahu. Apa pun artinya aku tiba-tiba merasa semangat” ujar Jae Yeoul. Dimulailah segala hal yang “menganehkan” di dalam rumah itu. Dua psikiater, satu penderita sindrom tourette (prilaku tak terkendali, muncul dengan kejang tanpa alasan dan berbicara cepat dan rentan terhadap stress), dan seorang lagi si penulis misteri tinggal serumah. Apa jadinya ya??
Jo Dong Min orang yang paling dituakan di rumah itu berprofesi sebagai psikiater, senior Ji Hae Soo. Soo Kwang yang menderita sindrom tourrette yang kapan saja bisa kambuh serta psikiater cantik kita dan penulis tampan kita. Dalam rumah tersebut mereka hidup tanpa aturan yang membuat Jang Jae Yeol sedikit risih. Selain terobsesi terhadap  warna tertentu, Jae Yeol memiliki kelainan yaitu, ia tidur di kamar mandi, bathtub disulam sebagai tempat tidur. Jae Yeol membuat aturan di dalam rumah itu, jika orang masuk ke kamarnya maka ia akan masuk ke kamar orang tersebut, jika ia dicaci maka ia akan mencaci, jika ia dipuji maka dipuji ia akan memuji.
   Secara keseluruhan it’s okay that’s love bercerita tentang bagaimana cara mengobati luka jiwa yang dengan sengaja kita pendam. Membiarkan luka itu ternganga, menghindarinya, menutupinya dengan kecerian, seakan-akan kita bisa melewatinya begitu saja, berharap dapat sembuh dengan sendirinya. Lewat tokoh Ji Hae  Soo, Jo Dong Min dan Lee Young Jin (mantan istri Jo Dong Min) bagaimana dunia psikiater itu menerapi orang-orang memiliki luka di jiwanya. Mereka memperlakukan pasien mereka sebagai keluarga sendiri yang harus dirawat dengan penuh cinta dan kasih. Mulai dari penderita OCD, shizophernia, bipolar dan lain-lain. Jae Yeol yang baginya menulis adalah segalanya, hingga membuat waktu kerja yang tidak displin. Karya yang diplagiat, dikhianati pacar dan teman. Dikenal sebagai playboy. Bahkan Hae Soo menuding kerjaan menulis itu sangat kejam karena membuat Jae Yeol melupakan makan dan istrirahat. *heee… sebenarnya saya juga kalau sudah menulis pasti lupa segalanya tapi saya tidak setuju dengan pendapat Hae Soo itu ya… menulis juga terapi jiwa lo.. ayo, siapa yang setuju ngacung tangan!
Episode demi episode mulai terungkap sedikit demi sedikit rahasia yang disimpan tokoh-tokoh dalam drama ini. Ji Hae Soo yang telah dapat mengatasi kegelisahannya dengan bantuan Jang Jae Yeol, bahkan mereka menjadi sepasang kekasih (meski suka berantem-baikkan lagi – berantem-baikkan lagi). Jo Dong Min yang keren karena mampu mempertahankan hubungan terseksinya dengan mantan istri sebagai sahabat, penyebab mereka bercerai, Lee Kwang Soo yang dapat mengatasi sindrom tourette-nya, masa lalu Jang Jae Yeol bersama kakanya dan ibunya yang cukup mengejutkan. Dan yang lebih mengejutkan lagi di episode 12 terungkap bahwa Han Kang Woo jelas-jelas hanya tokoh imajinasi Jang Jae Yeol (meski uda ketabak sebelumnya sih). Jang Jae Yeol yang ternyata mengidap penyakit psychosis (penyakit jiwa yang cukup parah). Saya setuju dengan pendapat mbak Fanny yang mengatakan hubungan Jae Yeol dan Hae Soo seperti bom yang siap meledak kapan saja. Kali ini yang menjadi halangan hubungan mereka bukanlah calon ibu mertua masing-masing tidak menyetujui (seperti kebanyakan drama-drama lain), melainkan datang dari diri mereka berdua. apakah Hae Soo bisa menerima kenyataan Jang Jae Yeol mengidap penyakit psychosis? Apa Jang Jae Yeol dapat disembuhkan? 


Masih ada empat episode lagi, semoga saja berakhir dengan senyuman seperti poster-poster drama ini yang penuh dengan kecerian. Oya bagi yang ingin mengetahui cerita selengkapnya dapat bertandang ke blog mbak Fanny di Kdramatized dan blog mbak Mumu di Berbagi Sinopsis.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar