Bel rumah Hye Jin berbunyi. Hye
Jin pun membukanya dan ta-ra mucul lah Sung Joon yang membawa kue yang
berbentuk ikan alias bungeobbang. Akhirnya, mereka berdua berada di mobil Sung
Joon memakan bunggeobbang, bercerita dan mendengar lagu kesukaan mereka saat kecil
hingga pagi. Akibatnya mereka kesiangan datang ke kantor.
Hye Jin mengunjungi bagian Tim
Manajeman. Semuanya tampak senang melihat Hye Jin, hingga Kepala Tim tak sabar
menunggu Hye Jin kembali 3 minggu lagi. Hye Jin tampak sedih mendengarnya.
Yaelah, dulu Hye Jin yang ngoto tak mau pindah ke Tim Editing.
Joon Woo heboh karena tebakkannya
benar kalau Ten itu orang korea.
Sung Joon makin tertekan akan
kedatang atasannya dari New York yang terus memperingatinya
“Jika 20 thn The
Most Korea hilang selamanya, kau akan diingat karena gagal. Kau dan semua
timmu. Lalu,tak ada yang tahu apa yang akan terjadi.
Poong Ho bertanya kenapa orang pusat
berkunjung. Sung Joon kalau itu adalah atasannya dan merupakan kunjungan biasa.
Joo Young melapor kalau pihak Kim
Shin Hye menanyakan konfirmasi wawancaranya. Menurutnya, mereka menyerah saja
akan Leonard Kim yang sampai sekarang tak ada kabarnya. Sung Joon yang memang
sudah stress, bilang biar dia saja yang akan menghubungi Leonard Kim karena itu
akan membuat The Most bisa peringkat satu.
Sung Joon masuk ke ruangan dengan
wajah yang stress. Hye Jin meng-SMS Sung Joon kalau tadi orang pusat ingin menutup
The Most. Sung Joon membalas, tidak apa-apa. Harus tetap berusaha.
Shin Hyuk memberi file mengenai
Leonard Kim pada Sung Joon. Shin Hyuk bertanya bagaimana jika kita tak bisa
mewawancari Leonard Kim. Sung Joon bilang dia akan melalukan apa pun untuk membuat
The Most tida ditutup. Shin Hyuk pun memberikan semangat. Tentunya dengan gaya
Shin Hyuk. Sung Joon berterima kasih.
Joon Woo melapor pada Joong Young
kalau beredar berita kalau The Most Korea akan ditutup kalau tetap berada
diperingkat 2.
Joo Young langsung
mengkonformasikan sama Sung Joon. Sung Joon akhirnya mengakui hal itu. Joo
Young kesal karena Sung Joon tidak memberitahukannya. Menurutnya Sung Joon
egois karena tidak mau mendengarkan pendapat yang lain. Semuanya pun pergi
meninggalkan kantor, meyisakan Shin Hyuk dan Hye Jin.
Hye Jin mengkhawatirkan Sung
Joon. Sung Joon bilang dia tidak apa-apa. Sung Joon meminta untuk membiarkannya
untuk sendirian hari ini. Hye Jin mengerti dan permisi pulang duluan.
Sung Joon menemui orang Lennard
Kim untuk menyerahkan proposal kerja sama. Sementara di kantor Shin Hyuk dan
Hye Jin sibuk menego narasumber untuk wawancara.
Sung Joon duduk sendirian dalam
kegelapan memandangi ruang editing. Dia teringat, perkataan Joo Young kalau
Sung Joon bersikap sewenang-wenang tanpa mempedulikan pendapat yang lain hingga
Ra Ra yang bilang Sung Joon tak mempercayai Timnya. Sung Joon makin merasa
bersalah.
Ternyata Hye Jin belum pulang.
Dia menunggu Sung Joon di parkiran. Hye Jin berniat untuk mengemudi mobil dan
Sung Joon bisa istrirahat sebentar. Sung
Joon bilang dia baik-baik saja. Hye Jin makin khawatir nanti Sung Joon bisa
pingsan lagi.
“Jika ada hal yang membuatmu
sedih, bersedihlah di hadapanku saja. Kalau kau menghadapi kesulitan,
lakukanlah di depanku. Jangan menanggungnya sendirian. Ayo kita lakukan
bersama-sama, ya? Ayo kita hadapi bersama, Sung Joon-a,” ucap Hye Jin.
Mata Sung Joon berkaca-kaca. Dia
merasa terharu karena Hye Jin bersedia berada di sampingnya dalam keadaan apa
pun. Sung Joo menarik Hye Jin ke dalam pelukkannya. Hye Jin menepuk-nepuk
pundak Sung Joon dengan lembut dan berkata “tak apa-apa. Semua akan baik-baik
saja.”
Besok paginya, Hye Jin dan Shin
Hyuk sangat melihat rekan-rekannya kembali bekerja seperti biasa. Kebahagian
itu belum selesai, Leonnard Kim setuju untuk diwawancarai. Untuk itulah, meraka
mengadakan perayaan kecil. Shin Hyuk heran kok rekanya bisa kembali secara
bersama. Poong Ho bercerita senang kalau Wapemred Ji datang secara pribadi
untuk memintanya kembali. Joo Young menimpali kalau dia juga. Ternyata semuanya
juga begitu.
Di atas meja Sung Joon tersedia
bekal makanan. Sung Joo membukanya dan masih terasa hangat. Berarti Hye Jin
barusan datang kan. Sung Joon pun langsung mengejar Hye Jin keluar. Sung Joon
mengajak Hye Jin piknik, karena bekal makananya terlalu banyak.
Di pinggiran danau yang tenang
dan indah. Hye Jin merasa mengganggu Sung Joon yang bekerja. Sung Joon bilang
dia hanya bolos 2 jam saja. Sung Joon mencicipi makanannya dan melempar
sumpitnya. Tenting Hye Jin menbak kalau makannya tidak enak. Dasar, Sung Joon
yang jail-nya kumat lagi.
“Siapa suruh masak selezat ini? Dari
maniak teman sekelas, maniak ciuman dan sekarang kau bahkan maniak memasak? Ini sangat lezat.”
Setelah selasai makan Sung Joon
mengembalikan tempat bekal makanan ke mobil. Dia tersenyum melihat Hye Jin
berteriak senang. Sepasang kekasih melintas dekat Sung Joon, wanita itu
menjatuhkan selendangnya. Sung Joon berbalik memanggil mereka dan memberi
selendang itu.
Lalu Sung Joon berbalik dan tidak menukan Hye Jin lagi yang tadi
sedang riang di pinggir danau.
Raut wajah Sung Joon cemas, dia
sangat takut kehilangan Hye Jin-nya lagi. Dia pun berlari ke sekitar danau
mencari Hye Jin. Mau menelepon ternyat ponselnya ketinggalan. Dari belakang,
Hye Jin diam-diam mengagetkannya. Sung Joon tampak lega.
Hye Jin mengajak Sung Joon ke
sisi pinggiran danau yang lainnya. Hye Jin tampak senang memotret danau.
Sedangkan wajah Sung Joon masih terlihat cemas. Hye Jin mengenggam tangan Sung Joon.
“Sung Joon-a, kau hampir di sana jadi
jangan memaksa diri berlari. Seperti danau ini, kita harus tenang, tenang…” Hye
Jin bersin karena udaranya yang dingin. Sung Joon lalu memeluk Hye Jin dari
belakang.
“Sekarang tidak dingin,” tanya
Sung Joon.
“Iya.”
“Hye Jin-a, mulai sekarang aku
akan katakan sesuatu.”
“Mengatakan apa?”
“Mungkin kau akan bilang akau tak
sabaran. Mungkin kau bilang akau juga sinting.”
“Ada apa sih? Kau membuatku
takut.”
“Kalau edisi khusus ke-20 sukses,
dan Most dibuka lagi. Aku mau melamarmu. Aku akan melakukan apa saja supaya
berhasil dan pasti melamarmu.”
Sung Joon kemudian memakaikan
topi jaket Hye Jin. Lalu apa jawaban Hye
Jin? Hye Jin berharap Sung Joon berhasil menyukseskan The Most. Mendengar itu,
Sung Joon merasa terharu dan senang, hingga dia mencium Hye Jin dengan lembut.
Bersambung ke episode 14...
Komentar:
Selalu ada kemudahan dalam
kesulitan, begitu pun sebaliknya. Di saat semuanya berjalan dengan lancar,
Leonnard Kim menelepon, tapi tidak terjawab karena ponsel Sung Joon ketinggalan
di atas meja. Mungkin dia mau membatalkan wawancaranya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar