Sung Joon mengutarakan niatnya
untuk melamar Hye Jin jika The Most sukses dan
kembali dibuka. Sung Joon merasa takut kehilangan Hye Jin lagi. Selama
15 tahun dia merindukan Hye Jin dan menemukan Hye Jin setelah 15 tahun. Sung
Joon ingin selamanya bersama Hye Jin.
Sung Joon menebak pasti Hye Jin
terkejut, tetapi sebenarnnya dia juga gugup mengatakannya. Sung Joon bilang
selam hidupnya baru ini perama kalinya dia begitu yakin akan sesuatu. Makanya,
dia ingin Hye Jin tahu bagaimana perasaannya. Sung Joon memakaikan topi jaket
Hye Jin. Hye Jin bilang dia sungguh berharap Sung Joon berhasil menghidupkan
The Most lagi. Sung Joon pun mencium Hye Jin.
Betapa terkejutnya, Sung Joon
mendapat SMS, Leonard Kim membatalkan wawancara dengan Most. Sung Joon langsung
menelepon untuk memastikan hal itu. Shin Hyuk juga yang mungkin mendapatkan
kabar itu, segera menemui Sung Joon.
Ternyata Leonard Kim mau mengadakan press minggu depan.
Semua Tim pusing, karena kan
mustahil meraih peringkat pertama tanpa wawancara Leonard Kim. Poong Ho yang
sedang memegang buku Ten mengusulkan untuk mewawancarai Ten saja. Shin Hyuk
yang ada di sebelah melirik tajam. Poong Ho bilang belakangan ini baru
diketahui kalau Ten adalah orang korea dan novelnya yang terbaru laris di
pasaran. Joo Young bilang orang yang bersembunyi dengan baik, apa mau
diwawancarai bahkan difoto? Sung Joon
berkata kalau orangnya selevel Ten tanpa foto akan menjadi isu terhangat.
Semuanya pesimis kalau Ten
bersedia diwawancara. Sung Joon akan mencoba menghubunginya lewat penerbitnya.
Dan menyuruh yang lain untuk mencari kandidat jika Ten tidak bisa. Ra Ra
mendengar hal jika Ten akan menjadi incaran Most.
Sung Joon menemui pihak penerbit Ten. Ternyata, pihak penerbit juga tidak
mengetahui informasi pribadi Ten. Selama ini Ten mengirim naskah lewat email.
Sung Joon meminta untuk memberitahukan Ten tentang wawancara melalui email. Sung
Joon memberikan kartu namanya dan memintanya menghubungi kalau ada kabar dari
Ten. Pihak penerbit bilang jangan terlalu berharap, kemungkinan besar Ten akan
menolak.
Sung Joon bertemu Hye Jin di
koridor. Hye Jin bertanya bagaimana hasil pertemuan dengan penerbit Ten. Sung
Joo bilang peluangnya tidak tinggi. Jadi mereka hanya bisa menunggu saja. Hye
Jin berdiri di hadapan Sung Joon mencondongkan wajahnya. Sung Joon pun jadi
heran.
Hye Jin berujar kalau Sung Joon
pernah bilang jika melihat dirinya, Sung Joon akan bersemangat lagi. Jadi
lihatlah dengan sepenuh hati. Sung Joon tersenyum deh. Hye Jin meyakinkan kalau
ada jalan keluarnya. Sung Joon bertanya, edisi special ultah ke-20 akan bisa
dirilis dengan baik? Hye Jin mengiyakan karena artikelnya yang akan
diterbitkan. Sung Joon memegang tangan Hye Jin.
Joon Woo langsung menanyakan pada
Han Sul kenapa dia menghindarinya, tak mejawab telponnya, tak membalas sms nya.
Han Sul meminta untuk mempertimbangkan lagi hubungan mereka. Artinya minta
putus. Joon Woon jadi lemas mendengarnya.
Ha Ri bertemu dengan ayahnya di
depan rumahnya. Ayah bilang dia akan untuk mencari pekejaan yang lain untuk Ha
Ri jika merasa lelah di hotel. Ha Ri bilang tak perlu. Dia hanya mau memastikan
apa yang bisa dilakukannya sendiri tanpa bantuan orang lain. Ayah Ha Ri dapat
telpon dari ibu tirinya, kali ini ayah tidak berbohong, ayah memberitahukan
kalau dia sedang bersama Ha Ri.
Ayah Ha Ri berpesan kalau Ha Ri
dalam keadaan kesulitan, mintalah bantuannya. Ha Ri bilang jika dia meminta
bantuan saat dia menyerah, jangan membantunya itu baru membantu. Setelah ayah
pergi barulah Ha Ri menyesal kenapa terus mengatakan akan berusaha sendiri.
Tapi dia lalu menyemangati dirinya sendiri kalau dia pasti bisa.
Joo Young memberitahu kalau
minggu depan putra Presdir akan dilantik sebagai Wapres. Han Sul resah karena
tidak sempat merayu anak presdir, padahal anak presdir itu ada di antara mereka.
Han Sul tidak yakin pada Poong Ho yang jorok memakan makanan yang telah jatuh.
Jadi dia menargetkan untuk mendekati Shin Hyuk.
Han Sul mengajak Shin Hyuk makan.
Tapi Shin Hyuk bilang ada bulu hidung Han Sul terlihat. Han Sul pun kesal. Shin
Hyuk berujar traktirnya lain kali saja.
Sung Joon belum mendapatkan kabar
dari Ten. Jadi dia menyuruh semua Tim untuk pulang dan rapat besok. Sun Min
bertanya apa yang akan terjadi pada Wapemred jika The Most tutup. Joo Young
bilang Sung Joon tidak akan mendapat posisi walaupun kembali ke Amerika. Hye
Jin pun mencemaskan hal itu. Shin Hyuk yang melihat itu menyemangati Hye Jin
kalau semua belum berakhir jadi jangan khawatir.
Joon Woon mengatakan pada Han
Sul, kalau dia ada kencan buta. Apa dia boleh pergi? Han Sul mengizinkannya. Joon
Woo pun pergi dengan sedih. Awalnya Han Sul tidak peduli, tetapi setelah
mengingat semua perhatian Joon Woo padanya, Han Sul lalu mengejar Joon Woo yang
telah naik bus. Joon Woo melihatnya dan meminta pada supir untuk berhenti.
Supir bilang tidak bisa, harus berhenti di halte selanjutnya. Joon Woo bergumam
kalau di dalam drama biasanya bisa berhenti kalau disuruh berhenti.
Joon Woo membuka jendela bus dan
berteriak kalau dia akan turun di halte selanjutnya. Han Sul terus berlari
hingga bertemu Joon Woo. Han Sul meminta jangan meninggalkannya dan pergi ke
kencan buta. Joon Woon mengiyakan dengan senang. Han Sul bilang mulai sekarang
dia akan terus menyukai Joon Woo. Mereka pun baikan dan berciuman.
Sung Joon berolahraga malam untuk
menghilangkan stress. Hye Jin meneleponnya. Sung Joon memanggil Hye Jin dengan
maniak ciuman. Hye Jin protes. Hye Jin tanya Sung Joon ada di mana. Sung Joon
bilang dia di pinggir sungai sedang berolahraga. Nanti Sung Joon akan menelepon
balik kalau sudah sampai rumah.
Sung Joon kembali melanjutkan
larinya hingga ke lapangan. Wajahnya masih terlihat sedih. Tiba-tiba terdengar
Hye Jin yang mengajak bermain basket dan melempar bolanya pada Sung Joon. Hye
Jin bilang yang kalah harus traktir minum. Sung Joon masih tampak keheranan
melihat Hye Jin, langsung menyetujui.
Hye Jin dan Sung Joon bermain
basket dengan riang. Hye Jin lebih banyak memasuki bola ke ring hingga Sung
Joon melakukan trik curang. Sung Joon berpura-pura menyapa Pemred. Hye Jin
terkejut mencari sosok Pemred. Sung Joon mencium kening Hye Jin dan mencuri
bolanya. Hye Jin kesal karena Sung Joon curang. Sung Joon yang takut Hye Jin
marah padanya, menggendong Hye Jin ke bahunya agar memasuki bola dengan mudah
ke ring. Hye Jin turun di ke punggung Sung Joon dan mencium pipinya. Sung Joon
yang senang mengajak pulang. Benaran?
Ternyata, mereka belum pulang.
Hye Jin dan Sung Joon duduk di pinggir lapangan sambil meminum minuman kaleng.
Hye Jin memotong kuku Sung Joon (tau kan Sung Joon itu kidal, jadi radah susah
gunting kuku sendiri). Hye Jin menyemangati Sung Joon kalau Sung Joon sudah
berusaha yang terbaik, jika terjadi hal yang tidak inginkan, maka itu di luar
kemampuan Sung Joon. Jadi jangan terlalu menyalahkan dirimu sendiri.
Hye Jin meminta Sung Joon
menunjukkan kukunya yang sudah selesai digunting. Hye Jin memuji kuku Sung Joon
yang terlihat cantik. Sung Joon makin menjadi-jadi menunjukkan kukunya.
Saat rapat, Sung Joon memutuskan
untuk mengganti bagian wawancara utama dengan tulisan artikel yang paling
disukai anggota Tim-nya. Artinya Joo Yooung menanggapi apa hal itu tidak
terlalu berisiko. Poong Ho menambahkan kalau sampai sekarang tidak kabar dari
Ten.
Saat anggota Tim khawatir dan
ragu dengan usulan Sung Joon. Ra Ra masuk di tengah rapat dan mengatakan kalau
dia setuju dengan pendapat Sung Joon. Ra Ra bilang mereka harus tampak seperti
Most sampai akhir dan berhentilah memikirkan soal penutupan The Most. Kalian
tidak akan pernah tahu kapan keajaiban kecil akan muncul.
Semuanya semangat menulis artikel
yang mereka sukai. Sung Joon yang melihat itu pun, mentraktir Tim-nya makan.
Poong Ho memukul kepala Joon Woo dan Han Sul yang bersikap mesra-mesraan di
depan umum. Sung Joon dan Hye Jin saling lihat saja.
Joong Young memuji artikel Hye
Jin yang terasa unik dan berbeda. Tentu Hye Jin senang tiada tara. Shin Hyuk
yang melihat itu turut senang juga.
Joong Young menyerahkan draft
artikel siap untuk diterbitkan. Sung Joon rasa tak perlu ada modifikasi lagi.
Menurut Joo Young, edisi kali ini yang terasa berbeda, banyak artikel yang
bagus dan menonjol. Sepertinya semua senang karena melakukan apa yang mereka
inginkan. Sung Joon mengiyakan. Seharusnya sejak awal dia melakukan ini
(percaya pada tim-nya).
Hye Jin menyiapkan artikel yang
siap untuk cetak dalam amplop. Semua tampak tak yakin bisa meraih peringkat
pertama. Shin Hyuk memberikan semangat mana tahu yang terjadi adalah
sebaliknya. Mereka bisa mengalahkan New Look. Sung Joon bilang biar dia saja
menyerahkan artikel itu pada percetakan.
Sung Joon mengajak anggota
Tim-nya untuk makan malam karena telah menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
Semua heran karena Sung Joon tak bersikap seperti biasanya. Sung Joon pun
bingung denagn reaksi Tim nya. Poong Ho bilang karena kata makan malam dengan Tim
keluar dari mulut Sung Joon. Itu membuat kami aneh. Sung Joon pun tersenyum.
Dia bilang akan menyusul memberikan berkas arikel pada percetakaan dan dia-lah
yang akan mentraktir. Tentu semuanya bersorak.
Sung Joon pun pergi. Shin Hyuk
kesal karena suasananya jadi berkabung. Shin Hyuk mengusulkan ayo cari tempat
mahal dan makan. Joo Young ingin makan daging sapi. Hye Jin protes karena itu
akan menguras dompet pacarnya. Hye Jin mengusulkan makan ayam saja. Poong Hoo
bilang jangan karena baru makan ayam (yang ditarktir Sung Joon juga).
Semuanya berkumpul di koro-koro
(tempat karoeke) termasuk Ra Ra. Dibuka dengan penampilan trio dengan lagu yang
ceria. Lalu pasangan Han Sul Joon Woo dengan lagu romantis. Poong Ho denga lagu
mellow banget. Kemudian Ra Ra dengan lagu aneh seaneh penampilannya. Semuanya
senang melihat Ra Ra, kecuali Poong Ho dengan ekspresi berbeda.
Sung Joon datang dan Ra Ra langsung
menyuruhnya nyanyi. Hasilnya, Ra Ra, Joo Young, dan Poong Ho yang malu banget
mendengar suara Sung Joon. Ada pula yang nutup telinga. Shin Hyuk
terbengong-bengong (parah ni orang). Hanya Hye Jin seorang yang menikmati
nyanyian Sung Joon bahkan memujinya kalau itu keren (dasar, orang yang sedang
kasmaran bukan saja mata yang buta, telinga juga ikut tuli).
Acara penutup baru ditutup dengan
penyanyi yang sebenarnya Si Woon Suju alias Shin Hyuk. Semua ikut bernyanyi dan
menari, kecuali Sung Joon yang duduk di bangku penonton. Hye Jin mengajak Sung
Joon naik ke panggung. E.. malah Sung Joon melarikan diri. Rautnya tampak sedih.
Hye Jin menyusul Sung Joon yang
kembali ke kantor lagi. Sung Joon masuk ke ruang editing yang kosong. Sung Joon
membayang Tim-nya yang bekerja keras sampai malam. Walaupu lelah, mereka tetap
senang dan merasa bangga menjadi bagian dari The Most.
Ra Ra mabuk mencari The Mostnya
di mana. Joo Young juga mabuk menjawab kalau ada di sini. Shin Hyuk kecariaan
Hye Jin yang menghilang.
Yang dicari sedang bersama Sung
Joon. Sung Joon bilang dia tiba-tiba merasa ngantuk. Sung Joon pun berbaring
dipangkungan Hye Jin. Hye Jin sedih melihat Sung Joon yang selama ini telah
bekerja keras, namun berakhir dengan hasil yang tidak memuaskan.
Saat itulah, Shin Hyui datang dan melihat Hye Jin menangis. Shin Hyuk kemudian langsung pergi.
Saat itulah, Shin Hyui datang dan melihat Hye Jin menangis. Shin Hyuk kemudian langsung pergi.
Ha Ri semalaman mencari pekerjaan
tapi tak ada satu pun yang didapatkannya. Ha Ri pun pergi untuk tidur. Hye Jin
melihat daftar lowongan kerja yang telah diblack list, namun ada satu yang
tersisa.
Shin Hyuk menelepon Hye Jin dengan
heboh dan menyuruhnya untuk bersiap, karena ada hal yang mau dibicarakannya.
Setiba Shin Hyuk di depan rumah
Hye Jin, dia dengan heboh memaksa Hye Jin masuk ke dalam mobil. Shin Hyuk
bilang kalau saat ini dia serius untuk mengatakan sesuatu dan berjanjilah
jangan mengatakan apapun. Hye Jin menyanggupinya. Dengan tampang serius,
“Jackson, sebetulnya aku… sangat bosan.”
Hye Jin kesal, dikira ada masalah
besar. Shin Hyuk mengiyakan. “Memang ada masalah besar… aku lapar”.
Di restoran, tingkah heboh Shin
Hyuk masih berlanjut. Tampak seperti orang yang tak pernah makan enak. Hye Jin
malu setengah mati melihatnya. Shin Hyuk meminta acar lobak pada pelayan. Shin
Hyuk bilang akan lebih enak jika Jackson yang melemparnya. Shin Hyuk
mengeluarkan lidahnya, terpaksa lah Hye Jin mau melempar acar lobak ke lidah
Shin Hyuk daripada semua orang melihat mereka dengan tatapan “dasar! Orang
gila”
Setelah makan, Hye Jin mau
pulang. Shin Hyuk mengomel mentang-mentang sudah punya kekasih, oraboenimu ini mau
dibuang. Shin Hyuk bilang karena hari ini hari membosankan maka harus
dihabiskan dengan cara menyenangkan. Mereka pergi ke taman bermain menikmati
berbagai wahana. Shin Hyuk mengajak Hye Jin naik Roller-coaster meski Hye Jin
sudah menolaknya. Akibatnya, Hye Jin gemetaran seperti anak kecil yang takut.
Shin Hyuk menakut-nakuti Hye Jin
dengan menggunak topeng. Hye Jin pun balas dendam hingga Shin Hyuk tertabrak
dinding.Tapi dengan mudahnya Shin Hyuk bisa membalas lagi. Shin Hyuk pura-pura
pingsan hingga membuat Hye Jin khawatir.
Shin Hyuk mampir ke tempat jualan
topi. Dia mencoba topi rajut merah dan bertanya pada Hye Jin apa ini keren. Hye
Jin mengiyakan. Shin Hyuk meminta Hye Jin yang membayarnya.
Di café depan rumah Hye Jin. Shin
Hyuk menarik perkataan yang saat dia mengatakan dia tidak akan jadi teman Hye
Jin. Shin Hyuk berkata seharusnya dia menjadi teman sekelas Hye Jin dan
mempunyai cinta pertama. Hye Jin pun kaget. Shin Hyuk berkata dia cuman
bercanda lagipula kita teman. Hye Jin jadi kesal dan menyuruh Shin Hyuk pulang.
Shin Hyuk berkata dengan serius
“Semoga selalu baik-baik saja, Jackson.” Hye Jin heran seperti tidak akan
bertemu lagi.
“Aku benar-benar menyukai
Jackson. Bukan sebagai pria dan wanita. Sebagai seorang manusia, Kim Hye Jin
aku benar-benar menyukaimu.” Ucap Shin Hyuk.
Shin Hyuk berterima kasih karena
Hye Jin membuat dia merasa senang. Shin Hyuk pun pamit pergi. Shin Hyuk tampak seperti menahan tangis.
Hari H pelantikan Wapers Jinsung Magazine. Kali ini
Ra Ra berpenampilan berbeda dengan stelan jas dan celana. Ra Ra berujar “Hari ini
akhirnya datang juga”.
Sung Joon menerima telepon bagian
percetakkan yang mengabari barusan tadi orang bagian The Most menelepon dengan serius
menyuruhnya menghentikan penjilidtan majalah. Sung Joon bilang dia akan mencari
tahu dan menghubunginya lagi nanti.
Sung Joon mendapatkan email dari
Ten. Tepat dengan Eun Gyeong yang serius membaca novel Ten. Joon Woo tanya apa
kita semua harus pergi ke acara pelantikkan Wapres? Ah Reum menggumal, kenapa
semua karyawan harus datang? Padahal itu kan keputusan perusahaan sendiri. Joo Young
bilang setidaknya demi Pemred mereka harus datang. Joo Youn baru sadar Poong Ho
dan Shin Hyuk menghilang dari peredaran. Ra Ra terus memainkan penanya.
Dia aula, Eun Gyeong ditegur Joo
Young yang masih asyik membaca novel. Eun Gyeong bilang novelnya sangat menarik
sampai dia tidak bisa berhenti. Hye Jin melihat dua bangku yang masih kosong. Dia
bertanya serius ke mana perginya editor Kim dan Poong Ho. Han Sul bilang nanti
pun Hye Jin akan tahu.
MC membuka acara pelantikkan Wapres Jinsung
dengan pidato dari Wapres Jinsung. Berjalanlah sepasang kaki yang tampak
berpenampilan rapi. Lalu ada pula yang sedang turun dari tangga memainkan pena
seperti punya Ra Ra dengan stelan rapi juga.
Semua mata Tim Editor tampak terkeju. Dan Wapres Jinsung itu adalah Poong Ho yang terkenal jorok dan degil. Han Sul yang sudah tahu sejak awal kalau keponakan Ra Ra ada di antar anggota Tim nya tak luput dari keterkejutan. Ra Ra bergumam kalau Poong Ho bernampilan sangat The Most.
Semua mata Tim Editor tampak terkeju. Dan Wapres Jinsung itu adalah Poong Ho yang terkenal jorok dan degil. Han Sul yang sudah tahu sejak awal kalau keponakan Ra Ra ada di antar anggota Tim nya tak luput dari keterkejutan. Ra Ra bergumam kalau Poong Ho bernampilan sangat The Most.
Di sisi lain, Sung Joon sedang berjalan menemui Ten. Dan sekali lagi, keterkejutan itu dialami Sung Joon dan ekspresi tidak senang. Ternyata Ten itu adalah Shin Hyuk.
Bersambung ke episode 15…
Komentar:
Segala rahasia dan kemisteriusan
telah terkuak. Semua tebakkan saya salah. Siapa sangka keponakkan Ra Ra itu
ternyata Poong Ho yang terkenal jorok, degil dan suka banget ditraktiri makan
sama sih seperti Shin Hyuk. Hanya kita tahu sebenarnya Shin Hyuk anak orang
kaya yang tinggal di hotel. Itulah kenapa saya menebak kalau Shin Hyuk
keponakkan Ra Ra. Sedangkan Poong Ho sama sekali tidak disinggung latar
belakangnya. Hanya ekspresi dia saja berbeda melihat tantenya bernyanyi tak
karuan (init ante kok malu-malui saja).
Nah, tanda-tanda Shin Hyuk itu
Ten sebenanrya sudah terlihat hanya kita saja yang tak jeli. Pertama, saat Shin
Hyuk meletup tentang novel terbaru Ten yang berjudul ‘Memory’,”kalau begitu
tokoh utamanya USB.”
Kedua, saat rekan-rekannya mengatakan kalau Ten itu orang korea, seorang ahjumma berusia 40 thn. Ekspresi Shin Hyuk seperti orang yang mau bilang, “yah, kalian enggak usah sok tahu lah. Penulis Ten itu ada di sini.”
Dan Ketiga, Shin Hyuk terkenal sangat bagus dalam menulis artikel untuk merevie karya novel ditambah lagi kemisteriusan yang dimilikinya. Kayaknya penulis itu sangat akarab dengan hal-hal misterius. Oya adengan terakhir entah kenapa mengingatkan saya pada Kill Me Heal Me, saat Ri On menunjukkan dirinya sebagai penulis Omega pada Cha Do Hyun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar