Minggu, 20 April 2014

Mimpi Yang Sempurna, Menyempurnakan Kisah Lainnya




Membaca sebuah perjalanan kehidupan seseorang dapat memberi inspirasi dan menjadi ‘study banding’ buat kehidupan kita. Begitu juga dengan menelusuri seluk-beluk buku “Kisah Lainnya” yang ditulis oleh para personel Noah yang notabene dulunya bernama Peterpan. Banyak pelajaran hidup yang dapat diambil.
Selain itu, buku ini juga menjadi penandas dahaga rindu bagi para penggemar mereka. Setelah sekian lama vakum dalam belantika musik Tanah Air. Buku ini berisi rekam jejak perjalanan kehidupan ‘anak-anak’ Noah, khususnya pada dunia yang mereka geluti yaitu: Musik.
Buku setebal 228 halaman ini, dikemas dengan gaya bahasa yang variatif, karena setiap personel memiliki ciri khas tulisannya masing-masing. Ariel sebagai penulis lirik yang puitis. Uki yang lebih realitas. Lukman dan Reza yang cenderung humoris dan David yang lebih ilmiah.  Sehingga pembaca tak merasa jenuh membacanya hingga halaman terakhir. Menariknya, di dalam buku terselip bonus CD album instrumentalia “Suara Lainnya”.
Buku “Kisah Lainnya” membuat para Sahabat Noah, sebutan untuk para penggemar setia mereka, menjadi jauh mengenal mereka. Sehingga, para penggemar terasa dekat dengan sang idola. Seperti ada emosi, ada chemistry dan ada pengungkapan yang jujur. Buku ini juga memberi motivasi kepada pembaca untuk berani bermimpi, menerima kesalahan, menghadapi permasalahan dengan kepala yang tegak dan bangkit kembali dari tempat yang serendah-rendahnya.  
 “Yang terucap akan lenyap, yang tercatat akan teringat.” Begitulah kalimat pembuka yang ditulis Ariel pada halaman yang berjudul Kata Pertama & Terima Kasih.  Kalimat inilah yang menjadi ide awal dibuatnya buku “Kisah Lainnya.” Secara tersirat Ariel, Uki, Lukman, Reza dan David bertujuan mencatat sejarah perjalanan mereka selama bermusik di bawah bendera nama Peterpan. Hal ini diperkuat oleh adanya ilustrasi dan dokumentasi yang ada di dalamnya. Bahwasanya Peterpan pernah ada.
Membuka lembar demi lembar halaman buku “Kisah Lainnya” seakan kita membuka tabir kehidupan para personel Noah satu per satu, khususnya Ariel yang tersandung kasus hingga membuat dirinya terdekap di balik jeruji. Seperti yang tertulis pada bab pertama yang berjudul “Suatu Hari di Bulan Mei” (hlm 2-35) yang melukisakan pergulatan batin Ariel, saat pertama kali mengetahui masalah yang membelitnya. Pada bab ini juga ada puisi dan beberapa gambar sketsa yang dibuat Ariel di Bareskrim.
Bab selanjutnya yang berjudul “Musik Bagian dari Hidup kami” (hlm 38-89) menceritakan tentang perjuangan mereka dalam merintis karier musik. Termasuk tindakan mereka yang melawan orangtua saat memilih pendidikan atau musik. Di sini juga dibahas tentang bagaimana pertemuan para personilnya serta pembentukan Peterpan.
 Saat Peterpan berada di atas puncak karier mereka. Banyak prestasi yang telah diraih Peterpan, termasuk mendapat rekor Muri karena berhasil konser di enam kota dalam sehari dan memperoleh berbagai penghargaan yang bergengsi. Serta penjualan album “Bintang di Surga” yang melewati angka 3 juta keping. Semuanya diceritakan secara gamblang pada bab “Ketika Bintang Menyinari Peterpan” (hlm 92-119).
Akibat kasus yang menimpa Ariel, rencana album baru mereka yang seharusnya dilaunching 2010, terpaksa dibatalkan. Namun, Ariel tak ingin  melihat teman-temanya berhenti bermusik hanya karena dirinya. Ide album instrumentalia pun dicuatkan Ariel. Tapi, mulanya orang-orang tak begitu memperdulikan gagasan ini. “Apa jadinya band ini tanpa Ariel.” Begitulah yang dipikirkan Uki awalnya.
Namun, Uki sangat mengenal betul bagaimana sifat sahabatnya yang satu ini. Bila ia memiliki keinginan, pasti akan diperjuangkan mati-matian. Dan tentu hasilnya akan bagus. Ya, itu sangat wajar, karena Uki dan Ariel menjalin persahabatan sejak SMP. Akhirnya, ide album instrumentalia direalisasikan dengan tajuk album “Suara Lainnya”. Album ini juga sebagai pembuktian atas eksistensi mereka sekaligus kedewasaan mereka dalam bermusik. Mereka pun  merupakan band yang pertama kali di Tanah Air yang tampil tanpa vokalis.
Selain itu, buku yang terdiri dari tujuh bab ini, juga berisi tentang kegiatan-kegiatan dan sisi lain dari Uki, Lukman, Reza dan David selama menunggu kebebasan Ariel. Buku “Kisah Lainnya” khusus didedikasikan untuk Sahabat Noah yang selama ini menemani mereka di hari-hari yang sulit dan setia menanti karya-karya  mereka. Serta menjadi alasan utama mereka untuk kembali mewarnai industri musik Indonesia.
Selalu ada hikmah yang dapat diambil dari sebuah permasalahan yang menimpa mereka. Vakum hampir dua tahun membuat mereka menemukan jeda untuk merenung dan menata kehidupan mereka yang sedikit terganggu dengan kegiatan ngeband. Lukman dan Reza yang menemukan kembali semangat spiritual ibadahnya, David yang menyembuhkan sakitnya, Uki yang mempunyai waktu yang luang untuk keluarga barunya, serta Ariel yang dapat bersikap lebih sabar.
Buku yang bersampul merah dengan cover sehelai bulu putih ini, juga mengungkapkan bahwa lagu “Mimpi Yang Sempurna” merupakan ‘modal’ mereka (anak-anak Peterpan) menembus industri musik Tanah Air. Hingga akhirnya, bintang terang menyinari mereka hingga saat ini dan semoga selanjutnya. Keyakinan dan tekadlah yang mampu membuat langkah mereka menuju arah yang benderang.
Dan pada akhirnya, keberhasilan itu bermula dari “Mimpi Yang Sempurna” hingga mampu menyempurnakan “Kisah Lainnya”.
Judul Buku : Kisah Lainnya Catatan 2010-2012
Penulis        : Ariel dkk
Cetakan      :  Agustus 2012
Tebal           : 228 Halaman
ISBN          : 978-979-91-0482-3
Penerbit      : KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)