Selasa, 09 September 2014

Puisiku Medan Bisnis Edisi 07-09-2014





Aku mencintaimu

aku mencintaimu seperti dedaunan yang rela gugur demi daun yang lain
aku mencintaimu seperti air mengalir yang tak pernah tahu apa itu lelah
aku mencintaimu seperti matahari yang menyinar lembut setiap kali kau membuka jendela kamarmu
aku mencintaimu seperti udara yang kau hirup tiap detiknya
ya, aku mencintaimu ;tulus, tiada akhir, melepas gelapmu, selalu ada
Dunia KOMA, Februari 2014

Hujan Menginginkan Kita Lebih Lama Lagi

hujan menginginkan kita lebih lama lagi menuntaskan rindu. menampinya bagaikan butir huruf di pepasiran. bertatap lebih lama lagi, meski orang-orang tak pernah mengerti apa yang ada di tatapan itu
hujan menginginkan kita lebih lama lagi mendengar rintiknya. betapa ia bahagia menemani sepasang manusia yang diam-diam mencuri pandang. rintiknya bagaikan denting yang berbunyi di degup jantung
Dunia KOMA, Februari 2014


Jarak, Diam dan Tanya

jarak tetap bernama jarak, jika kita tak pernah mulai melangkah
;dekat
diam tetap bernama diam, jika kita tak pernah mulai bicara
;suara
tanya tetap bernama tanya, jika kita tak pernah mulai menjawab
;menunggu
Ya, kita menunggu dalam jarak dan diam. sebagaimana kita memercayai bahwa ada hal yang tak perlu diburu-buru, digesa-gesa apalagi dipaksa
Dunia KOMA, Februari, 2014

Malam-malam yang Terlalui

malam-malam yang terlalui penuh rindu
kenangan menjelma bayangan yang selalu mengikutiku
kubiarkan ia tetap di sana, meski terkadang masa lalu itu sangat menyakitkan
 ku tak ingin bertengkar tentang siapa yang tak mampu melepaskan
Dunia KOMA, Februari 2014