Jumat, 26 Oktober 2012

Puisi Analisa, 24 Oktober 2012


Menata Hari
Ayu Sundari Lestari

Luka itu sudah tiada
Tak ada lagi tangis darah yang basah
Atau kecewa yang menggelayut di dalam batin
Kini aku akan kembali ke awal
Kembali ke tempat semula jauh sebelum dirimu hadir dalam hariku
Menata hariku yang telah kau pora-porandakan
Puing-puing yang tersisa tak akan selamanya jadi puing
Dunia KOMA, 05.10.12

Suara Rindu
Ayu Sundari Lestari
Dalam senyap ada yang terdengar
Kerap menganggu
Ya apalagi kalau bukan tentang rasa
Rasa rindu yang menyelinap dalam relung
Berderu seperti belaian angin yang lembut
Suara rindu kian berteriak
Dan kita hanya dapat diam
Dunia KOMA, 04.10.12



Airmata
Ayu Sundari Lestari

Airmata ini memakiku
Menjadikan aku sosok yang terhina
Tidak, aku tidak sebodoh itu
Yang rela dimaki karenamu
Airmata ini bukan milikmu lagi
Dunia KOMA, 05.10.11.12

Belenggu
Ayu Sundari Lestari
           
Seperti deritan gerbong-gerbong tua
menyeruak dengan suara yang serak
dedaunan diinjak dan terinjak
begitulah resah yang terbenam di dalam jiwa
pikiran lelah berpikir
akal tak bermain waras
hanya terbelenggu dalam lelah
Dunia KOMA, 05.10.12




Bebas
Ayu Sundari Lestari

Ocehannya menyusup telinga namun
tak bisa menembus jiwa
tak bisa meresap dalam memori
sungguh, ocehannya hanya seperti burung beo
yang tak bermutu
lalu-lalang di awang-awang
Dunia KOMA, 05.10.12
Kosong
Ayu Sundari Lestari
tampang-tampang yang kosong
berharap laju jam berputar maju
lekas tunai dalam berpikir
kasiannya waktu belum sampai
muka-muka yang tergurat letih atau
malas yang memang tak ada obatnya
entahlah, ini bukan salah siapa-siapa
dan tak ada yang patut dipersalahkan
sajak gelisah
Dunia KOMA, 05.10.12