Kamis, 01 Oktober 2015

Sinopsis She Was Pretty Episode 2 Part 2





Hye Jin bicara sendiri meyakinkan dirinya kalau ia tidak akan ketahuan. Tapi Sung Joon muncul di depannya dan menghalangi jalannya. “Apa kau pikir bisa menyembunyikan ini selamanya? Kim Hye Jin kau pikir kau bisa menyembunyikannya sampai akhir?” ucap Sung Joon sambil berjalan maju membuat Hye Jin terpojok ke dinding. “Maksudku jika ini adalah negara tempatmu berada, maka jangan biarkan dirimu terekspos. Kau harus terus bersembunyi dengan baik supaya enggak ketahuan. Kau benar-benar tidak punya sopan santun.”





Dan semua itu cuman mimpi Hye Jin. Ha Ri menari-nari melantunkan lagu Suju. Ha Ri penasaran apa yang dilakukan Hye Jin karena belum keluar kamar. Ha Ri masuk ke kamar Hye Jin dan melihat surat pengunduran. Ini kan impianmu bekerja kantoran. Lagi pula Hye jin begitu susah mendapatkan pekerjaan ini. Tapi Hye Jin tetap pada pendiriannya.
 ***

Sesampai di kantor Hye Jin meletakan surat pengunduran dirinya di atas meja Manajer. Hye Jin berjalan lesuh diikuti Shin Hyuk dari belakang. 



Shin Hyuk mengejutkannya. “Seperti yang aku duga. Ini adalah cara terbaik untuk menyadarkanmu.”
“Jika bukan karenamu… jika dia tidak menemukanku di sini…” ucap Hye Jin dalam hati.
“Sebuah sosis?” tawar Shin Hyuk.
“Aku tidak makan itu,” jawab Hye Jin.
“Aku memintamu membuka pembungkusnya. Apa kau pikir aku memberikannya padamu? Wow.. ini sangat berharga bagiku.”
“Tunggun? Tapi kenapa kau bicara informal padaku?”
“Setelah bertemu satu sama lain selama tiga kali, berbicara informal akan menjadi langkah awal menuju masyarakat yang tepat. Apa kau belum pernah mendengar kalimat ini? Schopenhauer mengatakan itu.” Terang Shin Hyuk. Hye Jin terdiam melonngo.
“Bagaimana bisa kau tidak tahu? Bahkan anak TK saja tahu.”
“Gahhhh, aku tahu, aku tahu aku ingat sekarang.”
“Itu tidak dikatankan Schopenhauer tapi orang lain.”
“Siapa?”
“Aku. Aku mengatakan itu sekarang”
“Apa?”
“Maafkan aku, maafkan aku.” Ucap Shin Hyuk seperti bernyanyi dan memberi Hye Jin kimbab segitiga. “Ini hanya lewat satu hari dari tanggal kadaluarwasa, seharusnya itu tidak jadi masalah. Fighting!”
Hey Jin mau melempar sosis itu. Poong Ho Kim berkata jangan memperlakukan makanan seperti itu. Jika kau mau membuangnya. Kau berikan saja padaku. Hye Jin bilang ini sudah lewat kadaluarwasa. “Ini sudah lewat kadaluarwasa? Ini lebih lezat.” Jawab Poong Ho Kim. “Kadaluarwasanya lusa?” *Hahaha… Hye Jin kena tipu sama Shin Hyuk.
***

Hye Jin dan Han Sul memakai warna baju yang sama. Sung Joon datang dan bilang kalau rapat 10 menit lagi. Semua orang harus hadir. Reporter Cha meminta Hye Jin jadi notulen rapat. Hye Jin ingin mebi8carakan tentang pengunduran dirinya. Tapi tidak jadi. Ia akan bertahan untuk hari ini saja.
***

Di ruang rapat Sung Joon menjelaskan bahwa satu orang akan dibatasi waktu 3 menit. Prinsipnya adalah tidak menghabiskan waktu lebih dari 30 menit. Semua karyawan menyambutnya dengan tepuk tangan. Sung Joon mengeluarkan jam pasir. Ia meminta dimulai dari Tim kecantikan. Karena keunikan Sung Joon itu membuatnya mengulang lagi perkataannya sendiri. Satu per satu Tim mengajukan pendapatnya sayang, semuanya ditolak Sung Joon. 

Semua anggota tim kesal begitu juga dengan Sung Joon, kecuali Hye Jin yang terus mengetik jalannya rapat di leptop. Sung Joon menghentak-hentakkan kakinya. Sampai-sampai Hye Jin terkejut. Sung Joon meminta apa pendapat Hye Jin.     

“Aku…..” ucap Hye Jin pelan.
“Bisakah kau mendengarkan apa yang dia bicarakan?”
“Karena dia dari Tim Manajemen Servis dan datang ke sini untuk membantu….” Jawab Reporter Cha.


“Hei, kau! Apa kau tidak bisa bicara? Atau apa kau murid TK? Atau mengalami gangguan mental? Aku ingin tahu kenapa orang lain yang harus menjawab pertanyaanmu.” Tanya Sung Joon kasar.
“Tidak, bukan seperti itu,” bantah Hye Jin terbata.
“Jika bukan seperti itu bagus. Menurutku, kau bukanlah orang yang menguntukan rapat ini, jadi pergilah. Jangan mengotori oksigen di ruangan ini.”
“Apa maksudmu? Ada banyak oksigen di sini dan terasa segar. Pembersih udaranya bekerja baik kok?” sanggah Shin Hyuk.
”Kenapa kau masih di sini?” tanya Sung Joon tak peduli sanggahan Shin Hyuk. 
Hye Jin pun keluar dan berkata pada dirinya sendiri apakah ia baru saja diusir Sung Joon. Sung Joon di dalam rapat mengomentari isi majalah yang tak bermutu. Ia merobek-robek majalah itu di hadapan semua karyawan. Sung Joon berkata besok mereka akan rapat lagi membahas kenapa majalah Most di korea bisa turun tidak seperti negara lain yang selalu peringkat satu dan mencari solusinya.
***

Akibatnya semua karyawan menggurutu dibelakang Sung Joon. Hye Jin yang merasa dirinya telah dibodoh-bodohi Sung Joon makin sedih apalagi Sung Joon menutup kaca dindingnya agar tak melihat Hey Jin. Sung Joon sibuk bekerja dan menyenggol mouse komputernya, maka mucul lah gambar Ha Ri. Sung Joon tersenyum melihatnya.
***

Waktu makan siang para karyawan sibuk bersorak. Mereka bermain semacam undian siapa yang akan bmentraktir makan. Sung Joon datang meletakan kartu kreditnya di atas meja. Menyuruh mereka lekas makan menggunakan kartunya dan kembali menyelesaikan pekerjaan mereka.
***

Madam Kim berada di butik. Ia memilih asal-asalan baju mana yang ingin dibeli sambil teleponan kesal karena keponakannya tidak mau makan bersamanya bahkan pura-pura tidak saling kenal. Padahal satu kantor. Han Sul yang mendengarnya senang. Ada putra Grup Ji Sung di tempat kerjanya.
***

 
Hye Jin menerima paket kotak. Reporter Cha menelepon supaya cepat membawa paketnya. Hye Jin berjalan tergesa dan terjatuh. Untung Sung Joon menangkapnya. Tapi dasar Sung Joon yang super kasar dan sinis mengubah suasana romantic jadi ngesali. Sung Joon melepaskan Hye Jin dan berkata “Aku pikir hanya kemampuan kerjamu yang berkurang. Ternyata penglihatanmu juga.”

Hye Jin yang sudah enggak sabar lagi. Memanggil Sung Joon. Dan tahu apa yang terjadi pada Sung Joon? Sung Joon melanggar pintu dan terjatuh. Hye Jin yang melihat itu tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Namun seketika Sung Joon bangkit saja tanpa merasa tidak ada terjadi apa-apa.
Hye Jin memanggil Sung Joon dan memberitahu keningnya berdarah. “Ada yang ingin kau sampaikan?” tanya Sung Joon.
“Oh ya! Ada banyak yang ingin kusampaikan. Pertama, aku minta maaf karena membuat kesalahan di studio kemarin. Tapi aku tidak ke sini karena menginginkannya. Tim ini sangat membutuhkan aku. Jadi aku tidak punya pilihan selain datang. Aku tidak sempat mencari tahu apa peranku di sana dan kenapa aku harus hadir di rapat. Jadi aku merasa aku tidak seharusnya mendengar penghinaan ini.” Ucap Hye Jin.

“Apa yang ingin kau katakan? Jika tidak ada lupakan saja.” Tanya Sung Joon lagi. Ternyata Hye Jin hanya menghayal karena sampai sekarang tak ada satu kata pun yang keluar dari mulutnya.    
***


Di lift Hye Jin hanya bisa bilang “aa… aku minta maaf soal kejadian di studio kemarin, tapi…. Ah…  aku merasa kalau aku diam saja aku akan menjadi orang yang benar-benar bodoh. Dan… Hmmm…. Aku merasa bersalah dalam beberapa hal, tapi….ahhhh…. sebenarnya aku ini berada di tim manajemen servis.”  Jelas Hye Jin.
“Apa kau berasal dari luar negeri?” sela Sung Joon.
“Apa? Tidak.”
“Lalu kenapa kau tidak bisa bicara tanpa menggunakan ahhhh… dan hmmmm…? Apa kau kesulitan berbicara? Seharusnya kau kembali setelah mengetahui apa yang ingin kau katakana atau menyelesaikan perkataanmu 3 menit. Aku tidak suka menghabiskan waktu dengan hal yang tak berguna.”
“Aku tahu kalau kau tidak suka denganku karena kesalahan di studio.”
“Bagus selama kau tahu soal itu.”
“Apa? Tidak, kenapa kau membenciku?”
“Kemampuan kerjamu buruk, kurang berkualitas, tidak professional dan terpenting adalah karena namamu Kim Hye Jin. Aku merasa nama itu terlalu bagus untukmu. Di tim mana pun kau berada jika kualitasmu kurang maka kau tidak pantas untuk bekerja dan jika kau tidak suka tim, ya pergi. Tolong! Aku bisa memecatmu kapan pun aku mau.”
***
Hye Jin mencuci mukanya dan mengingat semua kekasaran Sung Joon. Ia bertekad melupakan Sung Joon sebagai cinta pertamanya dan akan tetap bekerja. Hye Jin ingat tentang surat pengunduran dirinya tadi pagi. Ia pun segera mengambil Surat itu dari tim manajer.
***
Ha Sul menebak-nebak siapa anak presdir Jin sung karena ia tidak ingin keduluan yang lain. Madam Kim datang membawa belanjaan yang banyak. Madam Kim meminta Sung Joon meluangkan waktunya untuk pesta penyambutan dirinya. Tapi Sung Joon bilang dia sangat sibuk. Madam Kim pun mengalah dan berkata lain kali saja.



Para karyawan mengatai Sung Joon gila karena berani membantah Madam Kim. Hye Jin yang mendengar turut membenarkan dan memaki Sung Joon. Tanpa sadar Sung Joon mucul di belakangnya. Sung Joon mengambil berkas yang diduduki Hye Jin dan mengipas-ngipasinya di wajah Hye Jin.  



Madam Kim melihat dari atas karyawannya bekerja dan mengingat perkataan Sung Joon. “Pertama berjanjilah padaku kau tidak akan menyampaikan ke anggota tim lain tentang apa yang akan aku sampaikan padamu. 3 bulan dari sekarang The Most yang ada di korea akan dihentikan. Kantor pusat di New York sudah membuat keputusan. 3 bulan dari sekarng The yang ada di korea tidak akan diproduksi lagi. Dan tim redaksi The Most akan dibubarkan.”
“Apa yang kau bicarakan?”
“Tapi itu bisa dihentikan, jika kita mampu mencapai puncak tertinggi dalam industri selama 3 bulan ke depan. Keputusannya akan ditangguhkan. Untuk itulah aku datang ke korea.”
***


Di hotel tempat Ha Ri bekerja, Sung Joon berjalan dengan seseorang bicara tentang pekerjaan. Mereka berselisih jalan. Sung Joon mengendarai mobilnya. Lewat kaca spion ia melihat Ha Ri. Sung Joon kembali ke hotel menarik tangan Ha Ri “Kim Hye Jin!”           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar