Kamis, 15 Oktober 2015

Sinopsis She Was Pretty Episode 4 Part 1



Sung Joon menduduki sebuah buku dan memegangnya. Hye Rin menelepon Hye Jin memberitahukannya kalau ia ada di restoran. Hye Rin mengancam jika tidak mau ia bisa menemui unnie Ha Ri meminta untuk membelikan makanan. Hye Jin pun menyerah dan menyuruhnya menunggu. Hye Rin masuk dan bertemu dengan Sung Joon yang memegang bukunya. Hye Rin bilang buku itu adalah miliknya.


Hye Jin tiba dan kaget melihat Sung Joon bersalaman dengan Hye Rin. Hye Jin balik mau keluar tapi terhalang oleh banyaknya orang yang masuk (mungkin uda waktu siang). Akhirnya, Hye Jin bersembunyi di balik spanduk restoran. Hye Jin heran bagaimana mereka bisa bertemu. Sung Joon membawa makanan untuk Hye Rin. Hye Rin bertanya “Bagaimana kau mengenal kakakku? Siapa kau?” Sung Joon jawab kalau dia teman kakaknya. Hye Jin hendak keluar membawa spanduk. Pegawai restoran menegurnya karena membawa spanduk, Hye Jin bilang ia tidak membawa tapi tetap lari keluar hingga pelayan itu mengikutinya. Hye Jin pun menyerahkan spanduk itu.

Di luar Hye Jin menelepon Sung Joon mengatakan kalau Sung Joon dipanggil Ketua Redaksi. Sung Joon pun pergi meninggalkan Hye Rin. Hye Jin masuk dengan panik bertanya, apakah Hye Rin bilang jika kakaknya tinggal di sudut kanan adalah Kim Hye Jin? Hye Rin jawab tidak. Hye Jin lega. Ia memberi adiknya uang dan menyuruhnya langsung pulang.

Sung Joon menemui Ketua Kim dan bertanya apakah ia memanggilnya. Tentu saja, ketua Kim bilang aku merasa tidak memanggilmu. Hye Jin segera menghampiri mereka dan berkata sama Sung Joon sepertinya ia salah. Sung Joon segera minta karena salah paham pada Ketua Kim. Ketua Kim menegur Hye Jin yang belum mencerminkan The Most. Hye Jin hanya bisa menjawab ia.     
***


Di ruang rapat, Sung Joon memerikasa proposal setiap tim. Namun raut wajah menunjukkan ketidakpuasaan terhadap proposal itu. 

Sung Joon: Tidak adakah di antara kalian yang menyerahkan proposal proyek yang efisien? Proposal kalian semua seperti anak SD. Saya pikir kalian semua adalah orang hebat. Tapi kalian amatiran yang tidak tahu apa itu 0,03 detik untuk sebuah majalah. Jika kalian tidak dapat menarik perhatian pembaca dengan satu kalimat atau satu gambar, menjadi majalah yang cepat laku. Mulai sekarang mari kita buat proposal yang sama tiap rapat. Aku hanya akan menerima proposal yang hanya butuh waktu kurang 3 menit untuk dibaca.    

Sung Joon juga meminta untuk melupakan rencana edisi spesial untuk hari jadi ke 20 dan mulai lagi dari awal. Tentunya seluruh anggota Tim memprotes. Tapi Sung Joon berhasil mematahkan alasan mereka. 

Shin Hyuk menyarankan pada Sung Joon, supaya kami diberi kebebasan mengeluarkan pendapat. Bukankah itu lebih nyaman? Sung Joon bilang bila ingin nyaman kau enggak usah bekerja. Sebaiknya di rumahnya dan bebas. Sung Joon membuang semua proposal di tong dan meminta di rapat selanjutnya harus ada konsep baru.

Sebelum keluar ruangan, Sung Joon tanya sama Young Joo apakah telah menghubungi James Taylor. Yoong Joo menjawab jadwal sibuk jadi tidak memungkinkan untuk bekerja sama. Sung Joon skeptis “Kupikir aku sudah berlebihan menilaimu.” Sung Joon menekankan kita harus bisa bekerja sama dengan James Taylor. Biar aku menghubunginya. Tentu semua tim semakin makin kesal dengan sikap Sung Joon.

Sung Joon sedang mengendarai mobil dan berhenti di lampu merah. Ia membuka kaca jendela mobil lalu memfoto langit yang tampak indah. Begitu juga dengan Hye Jin ia melakukan hal yang sama seperti Sung Joon. Bedanya, Hye Jin diganggu Shin Hyuk yang entah dari mana muncul tiba-tiba ada di depan kamera. 


Hye Jin mengumpat kameranya rusak. Shin Hyuk bertanya apa yang kau lihat? Apa Iron Man? Hye Jin jawab langitnya tampak cantik. Shin Hyuk jadi ikut lihat langit juga lalu berbalik menatap Hye Jin. Ternyata saat Hye Jin ngantuk-ngatuk di bus dan membantu seorang nenek bahkan memberikan tempat duduknya, Shin Hyuk duduk di bangku belakang bus. Mengingat itu, Shin Hyuk berujar lembut “Itu benar, itu cantik”. (maksudnya Shin Hyuk, Hye Jin mempunyai hati yang cantik.

Di hotel, Hye Jin bertanya pada orang bagian restoran, apa barang yang hilang sudah ditemukan saat sarapan? Ini seperti MP3. Jawabnya, iya. Ha Ri mengatakan bahwa itu ditanya petugas dan meminta kami memegangnya. Mungkin milik klien kamar 2024.

Ha Ri melihat sebuah keluarga sedang merayakan ultah anak mereka. Dan ia teringat saat ultah pernikahan kedua orang tua kandungnya.  Ha Ri hanya bisa mengenang semua itu.

Ha Ri duduk di luar. Hp nya berdering telepon dari ayahnya. Mengingat kejadian semalam yang ayahnya menampar dirinya karena bertengkar dengan bu tirinya. Ia tidak mau mengangkat telepon. Tak lama kemudian, SMS Sung Joon masuk “Apakah tanganmu sudah sembuh? Langitnya cantik kan? Lengkap dengan gambar langit. Ha ri menatap langit dan membenarkan pernyataan Sung Joon.
***

Ha Ri tampak tak bersemangat diantar pulang oleh teman prianya. Tapi langsung berubah saat melihat Hye Jin yang mau membuang sampah. Hye Jin merepet kenapa Ha Ri memakai rok yang pendek. Nanti orang-orang akan bergosip. Ha Ri bilang biarkan saja. Ini kan tubuhnya.


Hye Jin dan Hari bermain di taman sambil makan es krim. Hye Jin bercerita kalau ia hampir ketahuan karena Hye Rin ketemu Sung Joon. Ha Ri langsung bilang kau tidak boleh ketahuan! Hye Jin heran kenapa Ha Ri lebih takut daripadanya? Ha Ri beralasan itu akan memalukan.

Hye Jin curhat. “Biarlah, siapa peduli bila ia ketahuan? Tapi ketika hampir terjadi ku pikir penghinaan apa ini? Dan hati benar-benar sedih. Aku tetaplah aku. Tapi betapa malunya dia nanti jika dia tahu bahwa pegawai maganga yang selalu diremehkannya adalah cinta pertamanya, Kim Hye Jin.”

Ha Ri tanya bagaimana sejak awal kalau dia saja yang pergi menemui Sung Joon? Hye Jin malas memikirkan hal itu. Ha Ri yang ingin tahu apa yang akan terjadi. Ha Ri ingin membahas Sung Joon. Tapi Hye Jin bilang mulai sekarang berhenti lah membicarakannya. Tidak bagus bila terus membicarakannya lagipula dia selalu meremehkanku jadi lebih baik aku tak usah mengkhawtirkannya. Ha Ri mengajak makan Tteokbokki. Hye Jin mengumal kenapa begitu banyak orang yang mau Tteokbokki bersamanya. Siapa? Tanya Hye Jin. Ada seseorang yang konyol dan bodoh, jawab Hye Jin.
***



Besok paginya, Hye Jin di kamar mandi mau bersiap pergi kerja. Ia mengingat Ketua Kim menyuruhnya untuk berpenampilan yang menceriminkan “The Most”. Ia pun sibuk merebonding rambutnya yang keriting. Dan tahu apa yang terjadi? Sung Joon kaget setengah mati. Bukan kaget melihat Hye Jin yang cantik tapi Hye Jin yang super menor dengan make up tebal.

Sung Joon: Apakah kau mau melucu?
Hye Jin: Ketua Redaksi menyuruhku untuk berpenampilan seperti The Most. Sung Joon berteriak kesal
Hye Jin: Tunggu, apa maksud “ah..ah…” itu? Apa? Jika aku begini dianggap lucu? Dia tidak ada baiknya. Ia salah dibesarkan (maksudnya salah asuhan) tidak diragukan lagi salah.
***

Joon Woo datang dengan heboh hingga membuat Joong Yung kaget. Poong Hong Kim berkata jika itu bukan sesuatu yang hebat, aku akan memukulmu. Dengan napas yang terengah-engah Joon Woo menjelaskan bahwa wakil ketua redaksi berhasil bertemu dengan James Taylor. 

Joon Woo: Karena pameran Asian Tour, ia terbang dari Beijing ke Tokyo hari ini. Aku tidak tahu bagaimana wakil ketua redaksi melaukannya tapi dia setuju untuk singgah di Korea.  Dia hanya punya waktu satu jam untuk bertemu sebelum naik pesawat lagi.

Namun semua orang tidak percaya tidak mungkin James Taylor menyetujui proyek kerja sama dalam satu jam?   

Sung Joon tiba-tiba muncul dan berkata apakah ada atau tidak ada caranya, saya akan menanganinya jadi jangan mengkhawatirkannya serta meminta Joong Yung memberikan materi yang berkaitan dengan proyek James Taylor. Joon Woo juga disuruh mencarikan bahan tambahan. Sung Joon menambahkan jika ia memerlukan seseorang yang mengemudi mobil karena di dalam perjalanan ia akan membaca materi. Pukul 2 tunggu aku di lantai pertama. Namun, semua orang pura-pura sibuk dan tidak mendengarkan. Sung Joon tak kalah peduli yang meletakan saja kuncinya di atas meja dan pergi.


Setelah Sung Joon pergi, semua saling tolak-menolak untuk mengantar Sung Joon. Shin Hyuk denga jahilnya mendekati Hye Jin dan membisikan kalau bajunya berlubang. Hye Jin langsung angkat tangannya sedang Shin Hyuk tersenyum menunjuk Hye Jin untuk mengantar Sung Joon dan semuanya pun setuju.
***


Sung Joon masuk saja ke dalam mobil dan tidak tahu siapa yang mengemudi. Di tengah perjalanan Sung Joon melihat Hye Jin dari kaca depan mobilnya. Sung Joon bertanya, kenapa kau yang datang? Karena semua orang sibuk, jawab Hye Jin. Sung Joon sinisme, apakah kau bisa megemudi mobil dengan baik? Soalnya tak ada satu pun yang bisa kau lakukan dnegan baik. Saya mendapatkan lisensi dengan skor yang sempurna baik praktek maupun menulis, balas Hye Jin.

Suasana jadi tenang tapi Hye Jin merasa tak nyaman. Sung Joon sibuk baca materi dari tabletnya. Hye Jin melihat raket dan bertanya apakah kau bermain tennis? Tapi tak ada respon dari Sung Joon. Sepanjang perjalanan Hye Jin terus saja bicara tapi Sung Joon memintanya diam. Hye Jin bertanya lagi tapi apa kah kita akan benar-benar pergi ke bandara Incheon? Lagi-lagi Sung Joon tidak menjawabnya karena ia sangat-sangat fokus dengan tablet nya.




Saat mau sampai di bandara Incheon, Sung Joon baru sadar. Sung Joon bilang seharusnya mereka pergi ke Gimpo. Hye Jin beralasan, tadi saat aku tanya kau diam saja. Sialnya, jalanan macet pula. Hye Jin  tak habis akal, ia keluar minta bantuan pada penjual kaki lima yang menggunakan sepeda motor. Lalu ia menarik Sung Joon keluar dari mobil dan memintanya naik sepeda motor itu, nanti ia akan menyusul.

Hye Jin yang baru tiba. Ia langsung mencari Sung Joon dan bertanya apakah mereka berhasil mendapatkan proyek itu? Kasian Hye Jin ia dikacangai melulu, Sung Joon sibuk teleponan saja. Tapi ia dengar pembicaraan Sung Joon bahwa mereka berhasil. Hye Jin lompat-lompat kesenangan. Namun respon Sung Joon tidak seperti yang diharapkan, ia justru memarah-marahi Hye Jin, bagaimana kalau kita gagal? Apa kau mau bertanggung jawab?” Hye Jin bilang tadi ia sudah bertanya sama Sung Joon mau pergi ke mana?

Sung Joon: Apakah kau tahu orang macam apa yang kupikir benar-benar menyedihkan. Orang yang hanya bekerja keras tetapi tidak ada yang bisa dibanggakan seperti kamu.   

Hye Jin tepaku mendengar perkataan kasar Sung Joon. Hye Jin menyuruh Sung Joon pulang duluan ia akan mencari cara untuk kembali ke kantor. Lalu ia membuka pintu belakang mobil untuk mengambil kantongan plastik besar yang dibeli dari si penjual kaki lima tadi. Sung Joon melihat pintunya tak ditutup lagi. Ia keluar menutup pintu itu. 



Hye Jin yang sudah tidak tahan kembali menghampiri Sung Joon dan berkata kalau orang yang paling dibencinya adalah orang yang tak mau mendengarkan orang lain dan meremehkan orang-orang yang tidak terampil seperti Anda. Ya, seperti Anda Wakil Ketua Redaksi.

Hye Jin: Saya sudah bertanya berulang kali “apakah bandara Incheon?” tetapi orang yang tidak mendengarkan atau membalas saya adalah Anda. Jadi jika Anda tidak mengabaikan dan meremehkan saya di setiap kesempatan yang Anda punya, ini tidak akan terjadi.  Aku merasa seperti aku harus memberitahu kamu. 

Setelah mengeluarkan segala unek-uneknya, Hye Jin menghantam pintu mobil Sung Joon dan pergi.    
***



Ha Ri tengah makan malam bersama ayahnya. Ayahnya meminta maaf karena menampar Ha Ri. Ibu tirinya menelepon ayah. Ayah menjawab telepon kalau hari ini ia ada janji makan malam dengan orang lain. Ha Ri bertanya kenapa ayah tidak mengatakan makan malam bersamaku? Itu akan terlihat aneh setelah insiden itu (pertengkaran ia dan ibu tirinya). Ayah menjelaskan anggota keluarga kita hanya bertiga, tapi akan menjadi dua di luar. Jadi tidak perlu membuat kesalahpahaman. Ha Ri bilang orang tidak akan salah paham kalau ayah dan anak makan malam bersama. Jika mereka keluarga ‘nyata’.

Ayah Ha Ri: Kenapa tidak meneleponnya dan minta maaf (sama ibu tirinya)?

Ha Ri: Apa saya harus sekolah Tk lagi? Mereka mengajarkanku bahwa orang pertama yang salah harus meminta maaf. Sepertinya aku salah belajar.

Ayah meminta pengertian Ha Ri bahwa ibu tirinya berasal dari keluarga miskin dan memiliki banyak luka. (LOL. Ayah sendiri saja tidak mengerti perasaan Ha Ri anak kandungnya) Ha Rim alas meladeni ayah, ia pergi dan menyuruh ayah makan dengan orang yang dianggapnya anggota keluarga.
***



Hye Jin SMS Ha Ri untuk minum bersama kerena hari ini moodnya jelek. Hye Jin keluar kantor tapi tertahan karena hujan lebat. Sung Joon keluar begitu saja dan sadar saat hujan mengenainya. Ia menoleh dan melihat Hye Jin mengeluarkan payung yang sama seperti payung yang diberi pada Ha Ri. Hye Jin tanpa sadar pergi begitu saja. Sung Joon memanggilnya, Hye Jin pun sadar dengan payungnya. Tapi saat yang menoleh ke belakang, Sung Joon sudah masuk kembali ke gedung.



Hye Jin singgah di warung, memesan sebotol soju dan satu sup. Ha Ri melampiaskan rasa sedihnya dengan berenang, menyelam dan duduk di dasar kolam dengan kaki yang ditekuk. ia menangis di dalam kolam cukup lama.

Komentar:
Sejak menonton drama ini, saya teringat pada tulisan novelis Indonesia, Tere Liye  yang berjudul Bila Semua Wanita Cantik :  "Tuhan, ajarkan aku untuk memiliki hati yang cantik... tidak peduli meski orang-orang tidak pernah menyadari kecantikan hati tersebut." 
Nah, inilah yang dimaksud Shin Hyuk, yang cantik itu adalah hati Hye Jin bukan langit yang sedang ditatap Hye Jin.  

Ha Ri itu memang cantik dan populer, tapi dia menyimpan luka.. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar