Sung Joon melihat Ha Ri dari kaca spion. Ia langsung kembali ke hotel memanggil Ha Ri dengan namanya Hye Jin dan memangan tanganya. Sung Joon bertanya apa yang terjadi? Kenapa kau ada di sini?
Ha Ri yang terkejut melihat Sung Joon langsung memeluknya dan mengatakan senang bertemu denganmu. Ha Ri membuang tag namanya ke belakang dan mengenai kepala teman kerjanya. Ha Ri pura-pura terkejut dan bertanya balik pada Sung Joon bagaimana kita bisa bertemu di sini? Apa yang dilakukan di sini? Sung Joon menjawab seharusnya dialah yang bertanya itu pada Ha Ri bukankah ia ada di luar negeri. Teman kerja Ha Ri memanggilnya. Ha Ri pun pura-pura tidak dengar dan membawa Sung Joon keluar.
Di luar, karyawan hotel meminta Sung Joon mengeluarkan
mobilnya dari jalan karena terjadi kemacatan. Sung Joon pun meninggalkan Ha Ri
dan memintanya menunggu. Teman kerjanya menghampirinya dan bertanya kenapa ia
tak dengar dipanggil. Bukannya menjawab, Ha Ri malah histeris bingung apa yang
harus ia lakukan.
Meski Ha Ri itu adalah wanita yang cantik, elengan dan sempurna tapi ia tetap gemetaran memainkan kakinya di bawah meja hingga mengeluarkan suara tumit sepatunya, menghadapi Sung Joon yang duduk di depannya. Ha Ri pun memulai pembicaraan seperti yang kau tahu seharusnya aku pergi dan belajar di luar negeri. Sung Joon Ya, memang itu yang dia lakukan. Bahkan Ha Ri mengirimkannya foto saat di London. Ha Ri salah tingkah dan berusaha menjelaskan bahwa ia memang pergi ke luar negeri lalu mendapat telepon dari korea tidak lama setelahnya. Dan mendapatkan kerja di hotel ini. Jadi dia baru saja kembali dari London dengan cepat. Tumit sepatu Ha Ri terus saja bunyi.
Sung Joon berkata seharusnya Ha Ri meneleponnya kalau sudah kembali dari London. Kaki Ha Ri pun berhenti. Sung Joon menambahkan kalau dia hampir saja pergi ke London karena berpikir Ha Ri di sana. Ha Ri menunjukan tangannya dan berkata Lihat? Aku baru saja merinding. Kenyataannya, aku mau meneleponmu hari ini. Tapi bagaimana kita bisa ketemu seperti ini di sini. Sung Joon mengatakan lagi pula itu hal yang bagus. ia sangat sedih ketika mereka berpisah. Sung Joon menambahkan bahwa ia tidak menduga kalau Ha Ri akan menjadi manajer hotel.
Tanpa disadari Ha Ri membalas ia juga tak menduga Sung Joon akan jadi wakil pimpinan redaksi majalah fashion. Sung Joon heran bagaimana Ha Ri tahu kalau dia wakil pimpinan redaksi majalah fashion. Ha Ri kembali gelagapan dan bilang kalau Sung Joon lah yang mengatakan itu saat bertemu. Sung Joon merasa ia tidak pernah cerita tapi ia bilang bagaimana pun ia senang bertemu Ha Ri. Sung Joon juga bilang bahwa hotel dan gedung majalah tempat ia bekerja berdekatan.
Ha Ri menelepon Hye Jin tapi yang jawab teleponnya Shin Hyuk. Ha Ri pun jadi tertunda bercerita bahwa ia bertemu dengan Sung Joon.
Sampai di rumah Ha Ri menunggu Hye Jin pulang dan hendak bercerita kalau tadi ia bertemu Sung Joon. Tapi sebelum Ha Ri bercerita Hye Jin berteriak ia tidak akan berhenti kerja. Hye Jin memaki Sung Joon. Ia akan melupakan cinta pertama dan fokus bekerja. Hye Jin meminta jangan membicarakan Sung Joon lagi dengannya. Ha Ri pun mengurung niatnya dan menyelesaikannya masalah ini sendiri.
Besok pagi Sung Joon bangun mengambil air mineral di kulkas dan langsung bersiap-siap ke kantor. Sung Joon di cafe sedang fokus membaca tablet nya saking fokusnya ia tidak mendengar pelayan bilang bahwa pesanannya sudah siap. Sehingga, pelayan terpaksa mengantar pesanan di meja Sung Joon dan lagi lagi berkata pesanannya sudah siap barulah Sung Joon sadar.
Pelayan itu pun meninggalkan Sung Joon dan tanpa sengaja melihat Sung Joon minum air pot bunga bukan kopinya. Saat keluar dari café Sung Joon menabrak pintu dan lagi-lagi Sung Joon tidak sadar dengan apa yang dilakukannya.
Di tempat penyebrangan Sung Joon masih sangat fokus dengan tablet nya tapi fokus itu pecah dengan suara Hye Jin yang bilang “Waktunya pergi” dan itu mengingatkannya pada masa kecil Hye Jin yang punya kebiasaan setiap kali melihat lampu lalu lintas hijau akan berkata “Waktunya jalan”.
Shin Hyuk menegur Hye Jin menawarkan kue. Tapi Hye Jin pergi begitu saja. Sung Joon menelepon Ha Ri dan bertanya Ha Ri berada di mana? Ha Ri menjawab dia ada di rumah. Kenapa? Sung Joon ingin bercerita tentang masa kecilnya tapi tidak jadi. Ha Ri meminta untuk bertemu nanti.
Di Kantor Hansul membagi-bagikan minuman pada semua pria yang ada di Tim Editing. Sung Joon tiba di kantornya. Semua pegawai membicarakan dirinya yang kasar. Sung Joon mengumumakn rapat 10 menit lagi. Hye Jin penuh semangat menghadapi Sung Joon dan berkata dalam hati ia kan menunjukan bahwa ia orang cerdas.
Tapi kenyataanya terbalik. Di ruang rapat Hye Jin melempeng. Satu per satu mengutarakan pendapatnya. Hye Jin sama sekali tidak mengerti istilah-istilah asing yang dibicarakan seniornya. Joong Yung meminta Hye Jin mengaktifkan layar. Tapi Hye Jin kebingungan hingga memencet remote yang salah.
Rapat selesai. Sung Joon bertanya siapa yang memegang buku notulen. Hye Jin yang takut-takut mengangkat tangan. Sung Joon menghela napas dan menyuruhnya membawa buku notulen nanti. Lagi-lagi Shin Hyuk mengerjai Hye Jin dan bertanya apakah dia punya fobia sama wakil pimpinan redaksi? Kontan saja Hye Jin menangkalnya. Shin Hyuk bilang itu aneh karena biasanya Hye Jin pandai berbicara dan bekerja. Tapi setiap di depan wakil pimpinan redaksi Hye Jin sangat gugup dan ingin bergegas berjalan cepat. Hye Jin tetap menyangkal bahwa itu tidak masuk akal.
Hye Jin menulis laporan rapat tapi ia tidak mengerti apa yang dibicarakan saat rapat tadi. Hye Jin bertanya kepada yang lain. Namun tidak ada satu pun yang mengubrisnya. Akibatnya, Sung Joon marah melihat laporan Hye Jin yang berantakan dan kesal denga sikap bodoh Hye Jin. Sung Joon bertanya apakah ia masuk karena ada orang dalam. Hye Jin jawab tidak ia mengambil tes. Lalu kenapa ia ada sini? Tanya Sung Joon bingung. Sung Joon memperingati bahwa ia bisa memecat Hye Jin kapan pun. Jadi bekerja lah lebih keras lagi dan professional.
Han Sul meminta Hye Jin membantunya memilih barang-barang make up sesuai merk-nya yang mau dikembalikan. Hye Jin tidak mengenal barang-barang yang asing itu baginya. Han Sul heran bagaimana seorang wanita tidak tahu hal dasar tentang kecantikan emang ia tinggal di gunung. Sung Joon lewat menghela napas melihat kebodohan Hye Jin. Joong Yung menyuruh Hye Jin mengambil BK Corduroy blouson? Lagi-lagi Hye Jin tidak tahu apa maksudnya. Akhirnya Hye Jin memukul-mukul kepalanya di meja dan berteriak kesakitan karena Shin Hyuk sengaja menaruh ramen.
***
Hye Jin frustasi ia mengepal ruang Tim Manajemen dengan semangat seolah-olah membuktikan bahwa ia bisa bekerja dengan baik. Manajer Ahn menyeret Hye Jin kembali ke Tim Editing dan menasihati untuk sabar kerena tiga bulan adalah waktu yang sebentar. Sesampai di dalam, Joong Yung menarik tangannya bekerja. Hye Jin pun sibuk bekerja mengangkat baju, membagi minuman dsb.
Akibatnya, Hye Jin kelelahan dan tidur di bus. Kepalanya bergoyang ke sana kemari. Ia terjaga saat bus berhenti. Hye Jin tetap lah Hye Jin yang cantik ia membantu seorang nenek yang naik dan memberikan tempat duduknya. Ia sendiri berdiri.
***
Ha Ri pulang dan teman lelaki Ha Ri yang kakinya dinjak Ha Ri di episode meminta maaf sambil membawa sebuket bunga. Tapi Ha Ri menceukinya saja. Seorang gadis kecil yang mirip dengan Hye Jin kecil muncul mengaku sebagai adik Ha Ri. Ia meminta lelaki itu membelikan makanan dan memberitahu tahu tips supaya kakaknya mau memaafkannya. Hye Jin muncul dan menarik telinga gadis itu dan memperingatinya agar jangan memanfaatkan pria yang ada di sekitar Ha Ri. Ternyata gadis itu adalah Kim Hye Rin adik Hye Jin.
***
Ha Ri terkejut melihat Hye Jin tergeletak di depan pintu. Hye Jin bertanya lemah apakah ia tahu BK Corduroy blouson? Ha Ri bilang Ya, itu baru dibelinya minggu lalu. Hye Jin langsung bangkit.
Hye Jin heran mulai sejak kapan jaket hitam Corduroy di sebut BK Corduroy blouson. Mengapa mereka harus memakai bahasa asing kalau mereka punyan bahasa yang indah itu kan masih pakaian dan kosmetik yang sama. Itu hanya pamer.
Ha Ri memotong itu kau yang salah? Mengapa kau pikir mereka pamer? Itu adalah istilah teknis dalam industri majalah kecantikan. Istilah medis dan kata-kata yang digunakan di hotel. Apakah semua itu cuman pemar? Tidak. Hal biasa jika atasan memarahi karyawannya karena tidak bekerja dengan benar. Hye Jin emosi sebenarnya Ha Ri berada di pihak mana. Hye Jin bilang dia juga mau berusaha bekerja dengan baik tapi semua itu baru pertama kali ia dengar. Ha Ri menimpal terus, apa kau sudah berusaha keras? Kau hanya sibuk menghindar Sung Joon. Apakah kau sudah membaca majalahnya? Hye Jin yang merasa pendapat Ha Ri benar tidak bisa marah lalu bilang ia mau tidur.
Hye Jin tidak bisa tidur memikirkan ucapan Ha Ri. Akhirnya, ia melihat majalah The Most yang di dalamnya ada pesan Ha Ri yang menyuruhnya untuk menandai apa yang tidak dimengerti Hye Jin.
Bersambung ke part 2
Komentar:
Enggak kebayang jadinya kalo Sung Joon tahu Kim Hye Jin yang selalu dimarah-marahinya ternyata teman kecilnya.
Ha Ri termasuk teman yang baik. Secara tidak langsung ia mengkritiki Hye Jin yang terlalu berlebihan menilai Sung Joon yang sering memarahinya.
Untung ada Shin Hyuk yang orangnya konyol, ngesali, nyebali tapi bikin ngakak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar